Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Kades di Malang yang Dituduh Melecehkan dan Menganiaya Perempuan Berupaya Mediasi, tapi Korban Tidak Hadir

Kompas.com - 24/09/2022, 15:18 WIB
Imron Hakiki,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Oknum Kepala Desa Bringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, TP berupaya melakukan mediasi dengan korban yang telah merasa dilecehkan olehnya, Minggu (18/9/2022) lalu. Yakni perempuan berinisial RDR (39) warga Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Mediasi itu dilakukan di salah satu warung makan di kawasan Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jumat (23/9/2022).

Sayangnya, korban tidak hadir dalam kesempatan tersebut. Tapi diwakilkan oleh perwakilan keluarga korban, Khusaeri.

Baca juga: Kades di Malang Diduga Lecehkan dan Aniaya Seorang Perempuan, Ini Kata Polisi

Dalam mediasi yang difasilitasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Malang itu, TP mengaku meminta maaf kepada pihak-pihak terkait yang telah merasa dirugikan, termasuk kepada korban dan Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Nur Rohmat Sri Sanjaya yang juga hadir saat itu.

"Saya akan menyanggupi permintaan korban demi terjalinnya perdamaian antara saya dan korban," terangnya.

Namun, ia mengkarifikasi bahwa aduan yang dibuat korban itu tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi.

TP meceritakan bahwa peristiwa itu terjadi bermula karena TP merasa kehilangan udeng saat acara karnaval Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang itu berlangsung, Minggu (18/9/2022).

"Waktu itu kejadiannya sudah malam memang. Saya melihat seseorang yang saya kira laki-laki memakai udeng yang mirip dengan milik saya yang hilang. Akhirnya saya ambil udeng yang sedang dipakai itu dari belakang," ungkapnya saat ditemui, Jumat.

Seseorang yang menggunakan udeng lalu diambil oleh TP itu tidak lain adalah korban sendiri. Tidak disangka, upaya pengambilan udeng itu akhirnya memicu perdebatan antara pelaku dan korban.

Baca juga: Kades di Malang Terseret Dugaan Pelecehan, Pemkab Tunggu Proses Hukum

"Di tengah perdebatan saya dan korban ini, ada seseorang tidak dikenal memukul saya dari belakang sampai akhirnya saya tersungkur," tuturnya.

Pasca itu, TP ditarik keluarganya yang berada di sana untuk diajak pulang, agar perdebatan itu tidak berlarut-larut.

"Setelah itu saya tidak tahu kejadian selanjutnya, karena saya sudah pulang," tuturnya.

TP pun menepis bahwa saat itu dirinya memegang payudara korban. Begitu pun tuduhan mabuk dia juga tidak membenarkan.

"Saya tidak sedang mabuk saat itu. Kemudian mana mungkin saya sempat memegang payudara dalam posisi saya mengambil udeng dari belakang?" tegasnya.

TP juga memastikan bahwa dirinya tidak memiliki dendam apapun kepada korban. Karena pihaknya juga tidak mengenal korban sebelumnya.

Baca juga: Kades Diduga Berbuat Asusila Membuat BPD hingga Ketua RT Desa di Banyumas Mundur Massal, Pemkab Turun Tangan

"Itu murni karena saya ingin mengambil udeng yang saya kira milik saya," tandasnya.

Sementara itu, perwakilan keluarga korban, Khusari mengatakan upaya mediasi itu sudah diterima oleh korban. Namun, korban menolak hadir karena masih belum siap secara mental.

"Jadi untuk sementara saya diminta untuk mewakili korban dan keluarga untuk berkomunikasi dengan semua pihak," katanya.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan korban, Khusari mengatakan korban meminta pelaku menyepakati beberapa permintaan. Di antaranya jaminan keamanan kepada korban dan keluarga usai akad perdamaian.

"Selain itu, korban meminta terduga pelaku menyediakan dokter untuk pemulihan trauma," terangnya.

"Terakhir korban meminta tidak ada upaya fitnah dan upaya mencemarkan nama baik korban maupun keluarga," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com