Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kisah Edy Prayitno, Anggota Satpol PP Kota Batu, Mendongeng untuk Kenalkan Aturan pada Anak-anak

Kompas.com - 20/09/2022, 10:47 WIB

BATU, KOMPAS.com - Sosok petugas Satpol PP sebagai penegak peraturan kerap dianggap kaku.

Namun tidak dengan anggota Satpol PP Kota Batu bernama Edy Prayitno (34). 

Edi justru sering mendongeng untuk anak-anak sembari mengenalkan institusi Satpol PP kepada mereka.

Baca juga: Kisah Seorang Ibu di Kota Batu, Laporkan Suami yang Cabuli Anaknya, Berujung Diusir oleh Mertua

Ketertarikan Edy pada dunia dongeng berawal pada tahun 2010 saat bertugas sebagai tenaga honorer di Dinas Pendidikan Kota Batu.

Saat itu, ia diminta untuk mendampingi pelajar dari salah satu sekolah di Kota Batu untuk mengikuti lomba mendongeng tingkat Provinsi Jawa Timur.

Pria lulusan Sarjana Seni dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta, Surabaya itu mengaku sebenarnya hanya memiliki dasar berkesenian drama monolog.

Baca juga: Usai Terlibat Kecelakaan di Tol Jombang, Menteri Pertanian Buka Acara Rembug Utama KTNA di Kota Batu

Berangkat dari hal itu, ia terus belajar mendongeng. Kemudian ia juga bergabung dengan komunitas Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia Malang Raya.

Pada tahun 2015, ia belajar mendongeng dengan menggunakan boneka puppet.

Tujuannya, supaya anak-anak yang melihat pertunjukkannya dapat memahami cerita yang disampaikan.

Edy baru memberanikan diri untuk tampil mendongeng dengan membuat konten video lewat YouTube pada tahun 2019. Saat itu, dia sudah berpindah tugas sebagai anggota Satpol PP Kota Batu.

Tidak lama, tawaran untuk mendongeng secara langsung atau offline berdatangan dari sekolah-sekolah yang tertarik dengan penampilannya untuk menghibur anak-anak.

Baca juga: 5 Cafe Estetik di Sawojajar Malang, Dekat Tol Pandaan-Malang

Kemudian, ia mendapatkan saran dari atasannya untuk mengangkat sosok boneka bertemakan Satpol PP.

Boneka bernama Saprol pun dimunculkan dengan menggambarkan seorang anak berkeinginan sebagai petugas Satpol PP.

"Karena kan biasanya anak-anak ditanya ingin jadi Polisi atau TNI, kalau Satpol PP belum ada, saya juga mengenalkan sosok petugas Satpol PP ke anak-anak supaya tidak takut karena image-nya kebanyakan kalau mendengar Satpol selalu takut," kata Edy.

Ketika mendongeng, Edy bersama bonekanya kompak mengenakan seragam Satpol PP. Materi dari cerita dongeng yang diangkat selalu menyisipkan materi tentang etika dan moral.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Kertas di Malang Padam Setelah 3 Hari, Kerugian Diperkirakan Mencapai Rp 25 M

Selain itu, dia juga mengenalkan materi tentang isu-isu berkaitan dengan aturan dan hukum yang ramai menjadi perbincangan di publik.

Misal, soal pedagang kaki lima yang tidak boleh berjualan di trotoar karena mengganggu pengguna jalan. Kemudian reklame yang harus memenuhi etika, dan lainnya.

"Seperti pada waktu PPKM ada image kalau enggak pakai masker dihukum Satpol, lewat dongeng saya luruskan terkait itu bahwa menggunakan masker demi kesehatan bersama," katanya.

Saat ini rata-rata dalam sebulan, ia bisa tampil sebanyak tiga kali. Sasaran penontonnya merupakan anak-anak dari usia sekolah TK hingga tingkat Sekolah Dasar kelas 1 - 6.

Permintaan tawaran untuk mendongeng kerap kali ditolaknya karena menyesuaikan tugas piket sebagai anggota Satpol PP.

Bahkan tawaran juga sering didapatkannya dari luar daerah seperti sekolah-sekolah yang berada di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

"Karena piket harus 12 jam kadang dari pagi sampai - sore atau malam - pagi, sehingga orang kalau mengundang saya harus mengajukan ke Satpol PP jauh-jauh hari supaya saya bisa dapat dispensasi," katanya.

Bagi Edy, momen paling berkesan selama ia tampil mendongeng ketika melakukan trauma healing kepada anak-anak korban banjir bandang di Kota Batu pada tahun 2021 lalu.

"Responsnya positif, saat itu ada salah satu anak yang nangis karena lihat sapinya hilang terus saya dongengi jadi ceria lagi anaknya," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Mojokerto Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Mojokerto Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jombang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jombang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 25 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 25 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 25 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 25 Maret 2023

Surabaya
Rumah di Gresik Dibobol Maling Saat Ditinggal Tarawih, Rp 30 Juta Raib

Rumah di Gresik Dibobol Maling Saat Ditinggal Tarawih, Rp 30 Juta Raib

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, 137 KK di Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi

Banjir Lahar Gunung Semeru, 137 KK di Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi

Surabaya
Aksi Perang Sarung Kembali Muncul di Banyuwangi, Polisi Turun Tangan

Aksi Perang Sarung Kembali Muncul di Banyuwangi, Polisi Turun Tangan

Surabaya
Tertangkap Basah Curi Sepeda di Halaman Masjid, Pria di Gresik Diamuk Massa

Tertangkap Basah Curi Sepeda di Halaman Masjid, Pria di Gresik Diamuk Massa

Surabaya
Hadiri Panen Raya di Jember, Moeldoko Ingatkan Petani soal Ancaman Krisis Air

Hadiri Panen Raya di Jember, Moeldoko Ingatkan Petani soal Ancaman Krisis Air

Surabaya
Hujan Deras, Plengsengan Jembatan Ki Ronggo Bondowoso Ambrol

Hujan Deras, Plengsengan Jembatan Ki Ronggo Bondowoso Ambrol

Surabaya
Polisi Sita 151 Botol Miras di Sumenep Saat Awal Ramadhan, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Polisi Sita 151 Botol Miras di Sumenep Saat Awal Ramadhan, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Rumah di Banyuwangi Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Rumah di Banyuwangi Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Surabaya
Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Sejumlah Wilayah di Kota Malang Kebanjiran

Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Sejumlah Wilayah di Kota Malang Kebanjiran

Surabaya
Pria di Jember Curi 3 TV LED di Mal, Menginap dan Pura-pura Jadi Pembeli

Pria di Jember Curi 3 TV LED di Mal, Menginap dan Pura-pura Jadi Pembeli

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke