KOMPAS.com - Seorang penjual es di Madiun berinisial MA ditangkap polisi karena diduga merupakan sosok peretas atau hacker Bjorka.
Hal itu sontak membuat ibu MA yang bernama Prihatin (48) syok. Dirinya tak percaya anaknya menjadi hacker.
Alasannya, anaknya itu tak punya komputer di rumah. Selain itu, anaknya bekerja jualan es untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Kami di rumah tidak punya komputer. Untuk makan sehari-hari saja sudah repot," kata Prihatin, Kamis (15/9/2022) siang.
Menurut Prihatin, anaknya sehari-hari bekerja sebagai penjual es di Pasar Pintu Dungus. Prihatin pun berharap anaknya bisa dibebaskan.
Baca juga: Pemuda Penjual Es di Madiun Dicurigai Hacker Bjorka, Polisi: Sedang Didalami Timsus
Sementara itu Kepala Desa Banjarsari Kulon Bambang Hermawan membenarkan MA adalah warganya.
Dirinya pun kaget ketika MA ditangkap karena diduga sebagai peretas Bjorka yang tengah jadi sorotan.
Menurutnya, MA jauh dari dunia peretas karena hobinya adalah main hadroh.
“Sehari-hari anak itu jual es warna-warni pasar pintu. Anaknya juga pendiam dan terkadang main hadroh,” kata dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.