SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pendukung Persebaya Surabaya atau yang dikenal dengan sebutan bonek, tewas usai terjatuh dari truk di kawasan Sragen, Jawa Tengah.
Pria bernama Zainuri Al Yusak (23) tersebut sedianya hendak menonton pertandingan antara Persebaya kontra PSS Sleman, Sabtu (27/8/2022).
Baca juga: Rumah Pemain PSS Sleman Ze Valente Disatroni Maling Saat Ditinggal Bertanding
Zainuri yang merupakan warga Pacar Kembang Gang Langgar, Nomor 25 RT 5 RW 6, Tambaksari, Surabaya itu berangkat dari Surabaya menuju Sleman pada Jumat (26/8/2022).
Korban dan sejumlah orang melakukan perjalanan secara estafet dengan menaiki truk.
Ketika sampai di Sragen, Jawa Tengah, Zainuri diketahui terjatuh dari truk yang dia tumpangi.
Koordinator atau tokoh Bonek Husin Ghozali, mengaku berduka atas insiden yang berujung tewasnya bonek tersebut.
"Semoga Almarhum ini segala amal ibadahnya diterima dan ditempatkan di surga Allah dan keluarga semoga diberikan kesabaran," ungkap Cak Husin saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambung teleponnya, Minggu (28/8/2022).
Baca juga: Disiapkan Tempat Tinggal dan Makanan, Bonek Diminta Tertib Selama di Bandung
Husin menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut, apalagi sampai merenggut nyawa.
Dia menjelaskan, di internal Bonek, kultur yang dibangun semuanya beretika.
Estafet truk atau yang dikenal dengan ngegandol demi sampai ke lokasi pertandingan, menurutnya, bukan budaya mereka.
Namun sayangnya, segelintir orang menganggap hal itu seperti sebuah budaya.
"Itu bukan budaya dan tidak ada budaya yang seperti itu di kami, mulai dari pemberangkatan kami semua koordinasikan dengan baik demi kesalamatan dan demi nama baik daerah, jadi saya tegaskan itu tidak ada dalam kamus kita," papar dia.
Baisanya, lanjut Husin, bus atau kendaraan yang ditumpangi para suporter semuanya juga telah terkondisikan dengan baik.
"Semuanya demi keselamatan, mulai sewa bus dan sewa pesawat kita kordinasikan dengan baik, nyawa paling utama ketika Persebaya berlaga mendukung sepanjang masa," papar dia.
Baca juga: Kronologi Pembelian 7 Ton Emas oleh Konglomerat Surabaya ke Antam yang Berujung Perselisihan
Dirinya berharap insiden yang dialami Zainuri menjadi yang terakhir terjadi.
"Semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan dan selalu mendapatkan hikmah dari duka ini. Kami juga berharap ini kejadian terakhir kalinya, jangan sampai ada seperti ini lagi, keluarga sudah menunggu di rumah, Persebaya menang adalah kabar terindah kepada keluarga, tak lupa keselamatan jiwa kita," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.