BLITAR, KOMPAS.com - Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, Samsudin menolak jika padepokannya disebut-sebut telah ditutup.
Hal itu mencuat setelah adanya konflik antara dirinya dan YouTuber Marcel Radhival atau Pesulap Merah.
"Jadi tidak ada kata penutupan, hanya untuk mengondusifkan," kata dia, Selasa (2/8/2022) malam.
"Tetap (berjalan) seperti biasa yang penting kondusif dulu saja. Kondusif kegiatan yang penting bisa dikondusifkan, gitu aja," lanjut dia.
Baca juga: Kronologi Konflik Samsudin dan Pesulap Merah yang Menyeret Desa Rejowinangun di Blitar
Samsudin mengeklaim, Padepokan Nur Dzat Sejati miliknya telah mengantongi izin pengobatan dan lokasi dari pihak berwenang.
Bahkan, menurutnya, hal tersebut juga dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Blitar yang mengikuti mediasi selama tujuh jam.
“Tadi dari dinas kesehatan sudah mengizinkan tidak ada masalah. Tempatnya juga tidak. Sekarang ini hanya dari opini mendia sosial bahwa saya melakukan penipuan. Tapi sama sekali tidak ada masalah dari segi hukum,” jelas Samsudin.
Baca juga: Padepokan Nur Dzat Sejati Dituduh Melakukan Penipuan, Samsudin: Itu Fitnah
Samsudin menjelaskan, kasus yang bergulir hingga menyeret nama Desa Rejowinangun bermula dari opini di media sosial.
Opini itu salah satunya menuding padepokan miliknya melakukan penipuan.
"Padahal, itu sama sekali tidak bisa dibuktikan dan itu adalah sebuah kebohongan atau fitnah menurut kami," kata dia.
Baca juga: Profil Gus Samsudin, Pendiri Padepokan di Blitar yang Berseteru dengan Pesulap Merah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.