Dia meminta warga menjauhi miras oplosan untuk mencari kesenangan sesaat.
Menurut dia, banyak cara untuk mengekspresikan diri dengan kegiatan yang lebih positif.
"Kalau imbau, tentunya jauhi minuman oplosan karena minuman tersebut terbukti banyak merengut nyawa hanya karena kesenangan sesaat. Selanjutnya puluhan anggota keluarga bersedih karena kehilangan anda," ungkap dia.
"Lebih baik perbanyak kegiatan positif, berkarya kreatif dan bekerja yang produktif demi membahagiakan orang di sekitar kita," katanya.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: 6 Tanda Kolesterol Tinggi Bisa Dilihat dari Kaki
Dalam kurun waktu satu bulan di Surabaya telah terjadi dua peristiwa pesta miras oplosan berujung maut.
Pertama di Kecamatan Tambaksari, Surabaya, pesta miras oplosan telah menewaskan lima orang.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Agus Suprayogi, dari lima orang yang tewas, satu di antaranya adalah penjual miras yang juga bertindak sebagai pengoplos miras.
Pesta miras itu digelar sejak malam jelang Hari Raya Idul Adha atau sejak Sabtu (9/7/2022) sore hingga Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Tunjungan Fashion Week Dibubarkan, Wali Kota Surabaya: Ini Soal Kebaikan Bersama...
Kemudian, di Kecamatan Lakarsantri Surabaya. Pesta miras oplosan dilakukan saat perhelatan pernikahan, Selasa (19/7/2022).
Tiga hari berselang atau pada Jumat (22/7/2022), ada 3 orang tewas setelah mengonsumsi miras tersebut.
"Sampai hari ini dilaporkan tiga orang meninggal," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana dikonfirmasi.
Petugas kepolisian sektor Lakarsantri telah melakukan penyelidikan untuk memeriksa kandungan miras oplosan ke laboratorium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.