Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Acara Motor Trail Digelar di Bromo, Ini Kata TNBTS dan Kades

Kompas.com - 22/07/2022, 19:52 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Acara motor trail yang digelar di Bromo, Kabupaten Probolinggo mendapat penolakan lantaran dikhawatirkan akan merusak lingkingan.

Bahkan muncul pula petisi penolakan terhadap acara tersebut.

Baca juga: Jazz Gunung Bromo 2022 Dibuka dengan Penampilan SweetSwingNoff dan Irsa Destiwi & Nesia Ardi

Adapun agenda itu digelar oleh First Stone Jersey dari Jember, bertema Adventure Trail and Mountain Bike, Bromo Volcano Series Independent Day 3.

Garis start hingga finish bertempat di lautan pasir Bromo dan rencananya digelar 28 Agustus 2022.

Menanggapi rencana acara tersebut, Humas TNBTS Sarif Hidayat mengatakan pihaknya masih belum memberikan izin.

"Kami belum mengeluarkan izin," kata Sarif kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Ini Alasan Polisi Tegur Wisatawan yang Naik ke Atap Jip di Bromo hingga Videonya Viral

Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Sunaryono mengatakan, pihaknya selaku Kades penyangga kawasan TNBTS, tentu patuh terhadap prosedur.

Salah satu lokasi acara tersebut masuk kawasan TNBTS, maka harus mendapat izin dari TNBTS.

"Nah, terkait event trail (Bromo Volcano) ini, kita belum pernah diajak ngumpul (bicara) untuk membahasnya dengan pihak terkait, terutama panitia, aparat keamanan, TNBTS dan pemda," ujar Sunaryono.

Baca juga: Kawasan Bromo Bakal Punya 4 Gerbang Masuk dan Rest Area, Intip Bocorannya

 

Pembicaraan atau koordinasi perlu dilakukan lantaran tidak sembarang titik bisa dilewati.

Misalnya titik di lautan pasir yang disakralkan, sehingga wajib dihormati dan dijaga.

Dia berharap, kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan di TNBTS pada Sabtu (23/7/2022), tidak merugikan salah satu pihak, baik panitia, peserta, pemerintah, termasuk warga desa.

"Toh, kita tidak dapat apa apa. Yang penting mereka warga desa yang punya usaha bisa berkembang dengan kegiatan itu. Masyarakat positif menanggapinya, malah senang. Bukan terganggu," katanya.

"Kalau tidak mengganggu dan sesuai prosedur, kenapa tidak boleh event itu digelar. Toh itu mengangkat perekonomian warga sekitar Bromo. Kita ngumpul dulu," lanjut Sunaryono.

Baca juga: Pengedar Ganja Ditangkap di SPBU Kawasan Bromo

Diketahui, beredar petisi di website www.change.org, menolak acara motor trail digelar di Bromo.

Dalam petisi itu tertulis: masyarakat Tengger dan komunitas pecinta lingkungan menolak sebuah event motor trail karena belum mendapat izin semua pihak.

Kami dari @forumsahabatgunung menyatakan ikut menolak kegiatan tsb, membayangkan akan ada ratusan motor dan mungkin ribuan motor yg mengeluarkan raungan menderu, belum lagi efek dari sampahnya, bunyinya, kebut kebutannya, debu bertebaran dll, siapa yang bisa mencover sedemikian banyak pemotor.

Blm lagi kaitan dengan pengunjung wisata lainnya, yang mereka ingin berwisata di kawasan Bromo, siapa yang mau menjamin mereka tidak keluar dr jalur yg sdh ditentukan atau bermain main di kawasan yang notebene kawasan dengan sebuah perlindungan, sebuah kawasan konservasi, yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, rusak sdh nanti ekosistem laut pasir, yang di Indonesia bahkan dunia tidak banyak ekosistemnya seperti ini, kita bisa berada di sebuah kawasan yang di masa lalu adalah sebuah kawasan vulkanik hingga sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com