SURABAYA, KOMPAS.com - Perum Jasa Tirta I dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) sepakat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Sutami, Kabupaten Malang.
Pembangunan PLTS berkapasitas 100 Megawatt (MW) itu diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 1,6 triliun.
Baca juga: Pakai PLTS, Pengusaha Seni Ukir Relief di Jepara Hemat 50 Persen
Nilai investasi PLTS Terapung tersebut, menurut Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant, relatif lebih murah karena tidak membutuhkan lahan khusus untuk dibebaskan.
"Lokasinya nanti kan terapung di Waduk Sutami," kata Raymond di Surabaya, Selasa (19/7/2022).
Pembiayaan PLTS, kata dia, akan melibatkan PT PJB dan PJT I serta investor.
"Sampai saat ini sudah ada beberapa investor dari Timur Tengah yang menyatakan diri berminat, tapi lelang belum dibuka," ujarnya.
Saat ini, lanjut Raymond, Waduk Sutami mengoperasikan PLTA berkapasitas 105 MW. Energi yang dihasilkan akan berlipat jika PLTS terapung sudah beroperasi pada 2024.
"Selain memasok ke jaringan Jawa Bali, energi yang dihasilkan juga bisa dinikmati daerah yang membutuhkan seperti Malang hingga Surabaya," ucapnya.
Energi yang dihasilkan PLTS terapung, kata dia, juga akan menggantikan energi di Waduk Sutami pada siang hari.
Selain dari PLTA, waduk Sutami selama ini memanfaatkan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap yang menghasil karbon tinggi dan berpotensi merusak alam.
Baca juga: Sertifikat 10 Hektar Tanah Diduga Dipalsukan, Ratusan Warga Desa Malang Sari Lampung Demonstrasi
"Kalau malam tetap memakai PLTA atau PLTG," jelasnya.
Pembangunan PLTS terapung mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan energi baru dan terbaharukan (EBT) dan mengurangi energi fosil yang cadangannya disebut semakin berkurang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.