Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengunjung Bromo Dipalak Rp 50.000 karena Merekam Kuda, TNBTS Sebut Masih Butuh Klarifikasi

Kompas.com - 21/06/2022, 21:54 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Sebuah video yang menayangkan pengunjung Gunung Bromo dimintai uang Rp 50.000 secara paksa oleh ojek kuda, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, penunggang kuda langsung membalikkan badan dan kudanya begitu mengetahui dirinya direkam dari belakang.

Ojek kuda tersebut lalu meminta uang karena pengunjung merekamnya.

Baca juga: Hilang 2 Hari di Kawasan Bromo dan Sempat Kirim Pesan Minta Bantuan, Roni Ditemukan Lemas

Ojek kuda tersebut tetap memaksa agar si perekam memberikan uang Rp 50.000 meski videonya akan dihapus.

"Mana uangnya. Rp 50.000. Walaupun dihapus uangnya mana. Sampean nyuting enggak bilang-bilang dari belakang. Walaupun dihapus, uangnya mana," ujar penunggang kuda dengan nada tinggi.

Video tersebut diunggah ke TikTok oleh akun @Aldi Dutch.

Ia juga menulis, "kalau ke Bromo hati-hati. Jangan sukur-sukur ambil video. Ini pengalaman saya. Midioin kuda malah malak saya Rp 50.000. Tak suruh hapus malah enggak mau padahal banyak kuda lewat saya video enggak marah. Wisatawan kecewa sekali. Tolong kepada pengelola Bromo diberantas pemalak-pemalak kayak gitu".

Video tersebut mendapatkan 374.000 like dan 5.600 komentar.

Tanggapan TNBTS

Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, kejadian di video tersebut diduga terjadi di kawasan wisata alam Bromo TNBTS.

Menurut Sarif, tanggal 19 Juni 2022 pada akun Instagram@h.aldi.507 dan pada tanggal 20 Juni 2022 pada akun Tiktok @aldidutcho, beredar video mengenai permintaan pembayaran dokumentasi video oleh pelaku jasa wisata persewaan kuda.

Kedua video tersebut kemudian memicu pro dan kontra di kalangan warganet.

Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) telah berusaha melakukan penelusuran fakta lapangan dari kejadian tersebut.

mengingat video yang diunggah pada kedua akun itu bukan berupa video yang utuh sehingga membutuhkan klarifikasi dari kedua belah pihak.

"Jika melihat dari video yg beredar tersebut, diduga kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman penyedia jasa wisata kuda dengan pengunjung dan bukan merupakan gambaran umum dari perilaku penyedia jasa wisata kuda pada umumnya serta tidak ada kaitannya dengan PNBP/tarit masuk/kegiatan di kawasan," kata Sarif kepada Kompas.com melalui siaran tertulis, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Wisatawan yang Hilang di Gunung Bromo Ditemukan Selamat di Tebing Bawah Bukit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com