KOMPAS.com - Video pria nikahi domba di Gresik, Jawa Timur, bikin heboh masyarakat.
Usai video tersebut viral, pengantin pria dan sejumlah orang yang terlibat dalam video itu menyatakan bertobat dan meminta maaf.
Menurut pemeran pengantin pria, Saiful Arif (44), video pernikahan tersebut merupakan bentuk spontanitas dan tanpa latihan.
Baca juga: Menangis, Pengantin Pria yang Nikahi Domba di Gresik Mengaku Tobat dan Minta Maaf
Saat mengucapakan ijab kabul dalam bahasa Indonesia, Saiful mengatakan bahwa hal itu juga dilakukan secara spontan.
"Langsung, tidak pakai latihan. Disuruh nikah seperti sungguhan, disaksikan banyak orang dengan mahar Rp 22.000," ujarnya, Kamis (9/6/2022).
Saiful menceritakan, setelah pemberitaan dirinya menikahi domba tersebar, istrinya sempat memarahinya.
"Istri saya sempat marah, tapi setelah saya jelaskan jika itu hanya konten, tidak ada tendesi macam-macam, akhirnya memahami," ucapnya.
Baca juga: Anggotanya Terlibat dalam Video Pria Nikahi Domba, Ini Kata Partai Nasdem Gresik
Mereka adalah Arif Syaifullah sebagai pembuat konten, Krisna yang berperan menjadi penghulu, dan Nurhudi Didin Arianto selaku pemilik Pesanggrahan Keramat Ki Ageng yang menjadi lokasi pernikahan itu.
Nama yang disebut terakhir merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik dari Fraksi Partai Nasdem.
Baca juga: Buntut Video Pria Menikahi Domba, MUI Gresik Sebut sebagai Penistaan Agama, 4 Orang Minta Maaf
Terkait keterlibatan kadernya dalam video itu, Sekretaris DPD Nasdem Gresik Ainul Fuad menuturkan bahwa pihaknya langsung menggelar rapat.
Dari rapat, ada beberapa poin yang disepakati. Salah satunya melaporkan keterlibatan Nurhudi kepada Dewan Pimpinan Wilayah untuk diteruskan kepada DPP, sehingga partai bisa mengambil tindakan sesuai aturan.
Fuad menjelaskan, Nasdem Gresik juga sudah menegur Nurhudi agar menjaga ketertiban dan kedamaian.
Adapun terkait posisi Nurhudi sebagai anggota dewan, Partai Nasdem Gresik menyerahkan penanganan kasus itu kepada DPRD.
Baca juga: Video Pernikahan Pria dengan Domba di Gresik, MUI: Ingin Terkenal, Jangan Menyinggung SARA
Beredarnya video pria menikahi domba di Gresik membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik bersama organisasi masyarakat (ormas) Islam menyampaikan pernyataan tegas.
Mereka kompak menyatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai penistaan agama.
Sikap itu diambil setelah MUI dan ormas Islam di Gresik mengadakan rapat koordinasi dan mengklarifikasi terhadap sejumlah orang yang terlibat dalam pernikahan itu.
Rapat tersebut diadakan di aula MUI Gresik, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Demi Konten dan Like, Pria di Gresik Nikahi Domba, Anggota DPRD Ikut Terlibat
Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq menerangkan, ada empat poin utama yang dihasilkan dalam rapat itu, salah satunya adalah manusia yang melakukan pernikahan dengan binatang bertentangan dengan syariat Islam.
"Penggunaan tata cara nikah secara agama Islam dengan sighat (bentuk akad) dan tata laksana dalam pernikahan tersebut adalah bentuk penistaan terhadap agama, kemanusiaan, budaya, dan pencemaran nama baik Kabupaten Gresik yang merupakan Kota Santri," ungkapnya, Kamis.
Selain itu, jika orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut meyakininya sebagai tindakan yang benar, maka mereka dihukumi keluar dari Islam, sehingga semua yang terlibat wajib bertobat dan meminta maaf kepada masyarakat.
"Berdasarkan itu, maka pernikahan yang terjadi dan sengaja dilakukan tersebut dikategorikan sebagai penodaan agama Islam," tuturnya.
Baca juga: Video Viral Pernikahan Pria dengan Domba di Gresik Diadukan ke Polisi
Atas putusan MUI Gresik dan ormas Islam itu, para pelaku dalam video pria nikahi domba akhirnya bertobat dan meminta maaf kepada masyarakat.
Sebelum menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya, sejumlah orang yang terlibat dalam video itu diminta mengucapkan istigfar dan kalimat syahadat.
"Saya menyatakan bertobat dan meminta maaf atas peran sebagai pengantin lelaki, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Saya juga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, atas kejadian tersebut," tandas Saiful sembari menangis di aula MUI Gresik, Kamis.
Baca juga: Saiful, Pria yang Nikahi Domba Mengaku Sempat Dimarahi Istrinya Setelah Videonya Viral, tapi...
Hariqo mengungkapkan, bagi seorang pembuat konten, imajinasi itu penting.
“Ketika melihat satu obyek, dia berpikir, ‘Ngonten apa, nih?’” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Hanya saja, ketika melihat sesuatu obyek, terutama obyek yang dianggap unik, pembuat konten kadang tidak mempertimbangkan mengenai aspek kelayakan dan kepantasan.
Alhasil ketika konten itu diunggah, mendapat pertentangan dari warga.
“Imajinasi harus sesuai dengan norma yang berlaku,” bebernya.
Baca juga: Tobat dan Minta Maaf, Begini Pengakuan Pria di Gresik yang Nikahi Domba, Videonya Viral
Menurut Direktur Eksekutif Komunikonten ini, orang-orang yang membuat video nyeleneh maupun membahayakan diri umumnya ingin mendapat apresiasi dari kelompoknya.
“Apresiasi yang diharapkan bukan dari masyarakat, tapi dari circle dia, ‘Wah, keren, lu!’” tandasnya.
Adanya pelabelan yang didapat dari kelompok menjadi sangat berharga bagi sang pembuat konten.
Agar kasus serupa tak terjadi, Hariqo meminta agar para pembuat konten selalu berpikir berulang kali saat memutuskan ide konten.
Ia juga menyarankan agar pembuat konten berkonsultasi dengan orang-orang berpengalaman maupun ahli sebelum mengeksekusi ide konten itu.
“Sebelum diunggah pun, mereka harus menimbang-nimbang, ‘Layak enggak ya kalau gue sebar?’ Ketika enggak layak, jangan,” pungkasnya.
Baca juga: Marak Video Adang Truk, Kenapa Orang Membahayakan Diri demi Konten?
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor: Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.