Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Tumbang Halangi Rel di Lamongan, Perjalanan KA Jayabaya Sempat Terhenti 10 Menit

Kompas.com, 9 Juni 2022, 19:40 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan dua pohon tumbang hingga menghalangi perlintasan rel kereta api di Desa Pangkatrejo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Imbas nya perjalanan Kereta Api (KA) Jayabaya yang berangkat dari Stasiun Pasar Turi Surabaya dengan tujuan Pasar Senen Jakarta, sempat terhenti sekitar 10 menit lantaran menunggu proses evakuasi dan pembersihan bagian pohon dari rel yang dilakukan petugas, Kamis (9/6/2022).

"Karena angin kencang dari arah utara, kemudian pohon yang ada di antara warung itu tumbang dan menimpa di rel kereta api. Tadi pas bersamaan dengan hujan deras mengguyur," ujar Nur Cahaya, salah seorang saksi mata kepada awak media, Kamis.

Baca juga: 446 Calon Jemaah Haji Lamongan Berangkat ke Surabaya, Paling Muda Usia 20 Tahun

Tidak lama setelah pohon tumbang, terlihat KA Jayabaya yang hendak melintasi lokasi. Namun karena terdapat pohon tumbang, kereta api tersebut memilih berhenti tidak jauh dari lokasi.

Tak lama berselang, petugas dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) datang dan segera melakukan evakuasi.

"Tidak lama berhentinya, dengan kereta berhenti sekitar 200 meter sebelah timur pohon yang tumbang," ucap Nur.

Baca juga: Tabrakan Mobil Vs Kereta Api di Lamongan, 3 Orang Terluka

Sementara Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, pihaknya menerima laporan ada pohon yang tumbang dan menutup perlintasan kereta api di Desa Pangkatrejo sekitar pukul 15.01 WIB.

Petugas langsung mengevakuasi dengan memotong bagian pohon yang menutupi perlintasan rel.

"Sekitar pukul 15.25 WIB, bagian pohon yang tumbang sudah berhasil dibersihkan dari perlintasan rel," kata Luqman, saat dikonfirmasi terpisah.

Hanya saja, kondisi tersebut membuat KA Jayabaya yang hendak melintas sempat terhenti sekitar 10 menit, lantaran menunggu proses evakuasi pohon selesai dilakukan oleh para petugas di lapangan.

Baca juga: Tiba-tiba Jatuh di UGD, Pasien Puskesmas Sugio Lamongan Meninggal

Selesai evakuasi, KA Jayabaya kembali melanjutkan perjalanan.

"KA Jayabaya sempat terhenti tidak lama, sekitar 10 menit. Kemudian sekitar pukul 15.25 WIB bagian pohon yang tumbang sudah berhasil dibersihkan, sehingga kereta dapat melanjutkan perjalanan. Tidak sampai mengganggu jadwal perjalanan kereta api secara keseluruhan," tutur Luqman.

Luqman menuturkan, terkait pengamanan pohon yang berpotensi dapat mengganggu atau tumbang dan akhirnya menimpa perlintasan rel kereta api, sudah dilakukan oleh petugas di lapangan secara rutin.

Dengan kejadian pohon tumbang tersebut, dikatakan di luar prediksi pihaknya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau