Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Alasan Pengantin Pria yang Kabur Tinggalkan Mempelai Wanita di Hari Pernikahannya

Kompas.com - 19/05/2022, 05:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu warganet sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video seorang pengantin wanita di Magetan, Jawa Timur, berinisial RD, berdiri sendiri tanpa mempelai lelakinya.

Setelah video itu viral, sang pengantin pria bernama Gandi, warga Desa Jongrang, Kecamatan Barat, Magetan, buka suara.

Gandi mengatakan, alasan dirinya kabur dari acara pernikahannya karena sejumlah permasalahan yang di hadapi menjelang pernikahannya.

Baca juga: Cerita di Balik Video Pengantin Wanita Seorang Diri di Pelaminan Tanpa Mempelai Pria di Magetan

Salah satunya, kata Gandi, masalah biaya make up pengantin yang cukup tinggi.

Gandi mengaku, sebelumnya sudah memesan jasa make up yang terhitung masih saudaranya sehingga bisa menekan biaya pernikahan.

Namun, lanjutnya, menjelang hari pernikahan, pihak keluarga mempelai perempuan justru memanggil jasa make up lain dengan biaya yang lebih mahal.

“Tiba-tiba saja perias pengantin diganti padahal sudah mepet tanggal pernikahan," kata Gandi melalui sambungan telepon, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Pengakuan Pengantin Pria yang Kabur Tinggalkan Mempelai Wanita di Hari Pernikahan: Tidak Tega, tapi...

Sempat minta batalkan pernikahan

Gandi mengaku sempat memutuskan untuk membatalkan pernikahannya tiga hari sebelum pelaksaan akad nikah dan resepsi.

Namun, saat itu orangtuanya menyarankannya untuk tetap melangsungkan pernikahannya hingga resepsi.

Kata Gandi, orangtuanya meminta menggadaikan motornya untuk menambah biaya hiburan musik.

Baca juga: Pengantin Pria di Magetan Tak Hadir di Hari Pernikahannya, Mempelai Perempuan Sendirian Saat Resepsi

Namun, uang itulah yang ia gunakan untuk dirinya kabur ke Kalimantan.

“Saya sampai malam baru menemukan orang yang mau menerima gadai sebesar Rp 1,5 juta. Uang itu yang saya bawa kabur,” ungkapnya.

“Ya, saya kabur ke Kalimantan setelah menggadaikan motor untuk biaya elekton pernikahan saya,” sambungnya.

Baca juga: Tak Dihadiri Pengantin Pria Saat Hari Pernikahan, Mempelai Perempuan di Magetan Cabut Berkas di KUA

Setelah kejadian itu, Gandi mengaku sedang mengumpulkan uang untuk menganti biaya yang dikeluarkan oleh keluarga RD sesuai dengan kesepatakan yang telah ditandatangai orangtuanya.

Kata Gandi, jika ia tidak menganti uang tersebut, maka orangtuanya akan di penjara.

“Saya akan berusaha mengganti uang itu karena kalau tidak diganti orangtua saya akan dipenjara. Perjanjian itu sudah ditandangani,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Pilu Pengantin Perempuan di Bone, Meninggal Sehari Setelah Pernikahan

Gandi mengatakan, saat ini dirinya sedang berusaha untuk menjual tanah warisan dari orangtunya yang ada di Kabupaten Sragen, untuk menganti biaya pernikahan yang dikeluarkan keluarga mempelai wanita.

"Itu warisan bapak kandung saya, kalau yang sekarang itu bapak sambung," ungkapnya.

Ia pun mengaku, apabila tanah tersebut terjual masih belum bisa untuk menganti biaya yang dikeluarkan oleh keluarga RD.

“Itu pun belum cukup,” pungkasnya.

Baca juga: Cerita di Balik Sopir Bunuh Majikannya, Kesal Sering Diajak Berhubungan Badan

 

(Penulis : Kontributor Magetan, Sukoco | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com