JOMBANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing, serta diare hingga demam.
Gejala itu mulai dirasakan sejumlah warga sejak Kamis (12/5/2022) pagi dan jumlahnya terus bertambah hingga Jumat (13/5/2022) malam.
Warga yang mengalami gejala keracunan menjalani perawatan di Puskesmas Kesamben, serta beberapa rumah sakit di Mojokerto.
Baca juga: Lily Wahid Wafat, Jokowi dan Maruf Amin Kirim Karangan Bunga ke Tebuireng Jombang
Sugeng (53), warga Dusun Garu mengungkapkan, gejala keracunan dirasakan Mariani, istrinya, sejak Kamis malam. Gejala yang dikeluhkan, yakni lemas, mual dan muntah-muntah.
Menurut dia, gejala itu dirasakan setelah istrinya mengonsumsi makanan hidangan yang diperoleh setelah menghadiri acara yasinan di rumah tetangganya.
Hidangan yang diperoleh dari pemilik hajatan dan dikonsumsi istrinya, berupa nasi kotak. Di dalamnya terdapat telur, mie, serta tahu goreng.
Baca juga: Adik Gus Dur, Lily Wahid, Wafat dan Dimakamkan di Tebuireng Jombang
Setelah istrinya mengonsumsi hidangan itu, lanjut Sugeng, istrinya mengalami diare. Selain itu, istrinya juga merasakan mual, muntah, serta pusing.
“Rabu malam makan, Kamis malam merasakan gejala. Gejalanya mual, lemas, muntah-muntah. Terus bolak balik ke belakang,” kata Sugeng di Puskesmas Kesamben, Jumat malam.
Baca juga: TPU Jombang Tangsel Mulai Sepi Peziarah, Paling Ramai di Hari Pertama dan Kedua Lebaran
Ketua RT 17 Dusun Garu, Desa Podoroto, Sapari mengungkapkan, di antara warga yang mengalami gejala keracunan adalah warga RT 17.
Selain warga RT 17, hajatan yasinan pada Rabu malam, diikuti warga dari RT 14, RT 15, serta RT 16.
Mayoritas warga yang ikut mengonsumsi hidangan, mengeluhkan gejala serupa. Jumlahnya sekitar 30 orang.
Baca juga: Survei ARCI, Mayoritas Warga Jatim Ingin Khofifah Maju Lagi di Pilgub Jatim daripada Pilpres 2024
“Masih dilakukan pendataan. Kalau semuanya ada sekitar 30 orang. Warga yang ikut (yasinan) ada yang dari RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 17,” kata Sapari.
Kapolsek Kesamben AKP Achmad mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim yang diterjunkan ke lokasi kejadian.
“Petugas masih menggali keterangan di lapangan. Nanti kami sampaikan perkembangannya,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.