Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PMK Meluas, Pasar Hewan di Kota Batu Akan Ditutup Sementara

Kompas.com, 13 Mei 2022, 16:58 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BATU, KOMPAS.com - Pasar Hewan atau lebih dikenal dengan Pasar Patok yang berada di Jalan Sultan Hasan Halim, Kota Batu, Jawa Timur rencananya akan ditutup sementara demi mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada sapi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumpdag) Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, Pemkot Batu masih memproses draf dari Surat Edaran (SE) Wali Kota Batu terkait penutupan pasar hewan.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Malang Raya, karena ini penyakit ini penyebarannya cepat, ya harapan kita kalau menutup (pasar hewan) bersama-sama," kata Eko saat diwawancarai di Kantor Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada Jumat (13/5/2022).

Baca juga: 72 Sapi Terjangkit PMK di Lamongan Mulai Pulih

Satu pasar hewan di Kota Batu rencananya akan ditutup mulai Minggu (15/5/2022) hingga waktu yang belum ditentukan atau menunggu hingga wabah PMK melandai. 

Pihaknya telah mensosialisasikan rencana penutupan pasar hewan kepada para pedagang. Dia berharap pedagang dapat memaklumi dan memahami situasi dan kondisi yang ada.

"Sudah kami komunikasikan dulu bahwa persoalan ini adalah persoalan bersama dan harus dipahami untuk mengantisipasi PMK lebih awal, jangan sampai menyebar ke mana-mana," katanya.

Eko juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dalam mengonsumsi daging atau susu sapi asalkan telah dimasak dengan matang. Sebab, wabah PMK tidak menularkan ke manusia.

Baca juga: Mentan SYL Apresiasi Penanganan Cepat Boyolali terhadap Sapi Terjangkit PMK

Dia juga berharap harga sapi tidak anjlok menjelang Idul Adha.

"Bagi daerah yang belum terinfeksi sapinya dengan PMK bisa mengantisipasi sejak awal sehingga harapan kita produksi ternak ini masih bisa terjaga baik daging maupun susu," katanya.

Dari data yang diperoleh Kompas.com hingga Kamis (12/5/2022), terdapat 42 sapi dan 5 kambing yang bergejala dengan wabah PMK di Kota Batu.

Kemudian juga terdapat dua sapi yang mati yakni berusia muda atau pedet dan satunya belum diketahui apakah terjangkit PMK atau tidak.

Baca juga: Sapi Terinfeksi PMK di Aceh Tamiang Capai 2.558, Pemerintah Larang Jual Beli

Semua hewan ternak tersebut hanya berada di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji.

Pemkot Batu juga telah melakukan lockdown terhadap hewan ternak yang ada di wilayah tersebut untuk tidak boleh keluar dan masuk.

Meski begitu, tidak ada hewan ternak yang dipotong paksa atau ditangani dengan pemberian seperti vitamin dan antibiotik.

Terlihat sapi yang bergejala PMK juga rata-rata memiliki luka pada bagian tubuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau