Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 19:12 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menetapkan empat Kabupaten di Jawa Timur (Jatim) dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagai endemi wabah terkait temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.

Sebagaimana diketahui, terdapat ratusan sapi yang terjangkit PMK di empat kabupaten/kota di Jatim yakni Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.

Selain empat daerah di Jatim, status serupa terkait PMK pada sapi juga ditetapkan untuk dua daerah yang berada di Aceh.

"Saya sudah tetapkan sebagai menteri bahwa ada empat kabupaten di Jawa Timur dan dua di Aceh sementara kita tetapkan (status KLB)," ujar Syahrul ketika berkunjung ke Gresik, Jatim, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Antisipasi Penyebaran PMK, Dispangtan Kota Malang Awasi Tempat Penampungan Sapi

Syahrul menjelaskan, sejauh ini upaya yang telah dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten terdampak di Jatim serta Aceh, dinilai telah berhasil untuk sementara mengendalikan 'ganasnya' pengaruh PMK pada hewan ternak sapi.

"Alhamdulillah kelihatannya sih dari yang terkontaminasi ribuan, yang meninggal atau mati itu tidak banyak, di bawah 3 persen-lah. Dari 2.000-an, yang mati itu 33. Itu tandanya pengendalian berhasil kita lakukan," ucap Syahrul.

Kendati demikian, Syahrul meminta kepada semua pihak untuk tidak berhenti melakukan serangkaian upaya dalam menghentikan dan memberikan pengobatan hingga sembuh bagi sapi yang terjangkit PMK.

Baca juga: 729 Sapi di Gresik Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, 13 Ekor di Antaranya Mati

 

Terlebih, salah satu penularan penyakit ini bisa melalui udara (airbone).

"Sekarang tentu kita tidak boleh diam. Karena namanya juga virus dan penjangkitannya bisa melalui udara, bisa kontak melalui orang dan itu menjalar, penutupan lokasi sesuai perintah Bapak Presiden sudah dilakukan," tutur Syahrul.

Sesuai dengan rapat koordinasi yang telah dilakukan, penanganan wabah PMK pada hewan ternak sapi bakal dilakukan bersama.

Bupati yang wilayahnya terdapat sapi terjangkit PMK, kata dia, bakal mengendalikan operasional teknis.

Kemudian gubernur melakukan kontak pengendalian strategis, sementara mentan melakukan pengawasan serta mencukupi apa yang dibutuhkan dalam mendukung penanganan wabah PMK.

"Langkah ini kelihatannya cukup efektif selama empat hari kita lakukan, karena pengembangan (penyebaran) kita lihat sangat-sangat rendah. Tetap kita nggak boleh PD (percaya diri)," tutur Syahrul.

Baca juga: RPH Surabaya Tolak Hewan Ternak dari 4 Daerah Terjangkit PMK

Artinya, lanjut dia, semua usaha dan upaya terkait penanganan wabah hewan ternak sapi yang terjangkit PMK harus terus dilakukan.

Termasuk membatasi penyebaran supaya wabah PMK yang terjadi tidak semakin meluas di lain daerah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Saat Khofifah Isyaratkan Dukung Prabowo-Gibran...

Saat Khofifah Isyaratkan Dukung Prabowo-Gibran...

Surabaya
Antisipasi Cuaca Ekstrem, KPU Sumenep Akan Dahulukan Distribusi Logistik ke Kepulauan

Antisipasi Cuaca Ekstrem, KPU Sumenep Akan Dahulukan Distribusi Logistik ke Kepulauan

Surabaya
Kendala Biaya Sebabkan Potongan Payudara Sempat Disimpan di Rumah lalu Dibuang

Kendala Biaya Sebabkan Potongan Payudara Sempat Disimpan di Rumah lalu Dibuang

Surabaya
Polisi Amankan 21 Motor Modifikasi untuk Balap Liar di Sumenep

Polisi Amankan 21 Motor Modifikasi untuk Balap Liar di Sumenep

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Sumenep, 670 Liter Solar Dijual ke Kapal Penumpang

Polisi Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Sumenep, 670 Liter Solar Dijual ke Kapal Penumpang

Surabaya
Khofifah 'Come Back' di Pilkada Jatim 2024 Didukung Sejumlah Partai

Khofifah "Come Back" di Pilkada Jatim 2024 Didukung Sejumlah Partai

Surabaya
Ditinggal Istri Belanja, Pria di Sumenep Cabuli Bocah 8 Tahun

Ditinggal Istri Belanja, Pria di Sumenep Cabuli Bocah 8 Tahun

Surabaya
Kronologi Tabrakan Beruntun di Jalur Pantura Probolinggo, Sopir Pikap Tewas

Kronologi Tabrakan Beruntun di Jalur Pantura Probolinggo, Sopir Pikap Tewas

Surabaya
Polisi Satresnarkoba Polres Batu Amankan Sabu Senilai Rp 650 juta

Polisi Satresnarkoba Polres Batu Amankan Sabu Senilai Rp 650 juta

Surabaya
Potongan Payudara di Surabaya Dipastikan Bekas Operasi Kanker

Potongan Payudara di Surabaya Dipastikan Bekas Operasi Kanker

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 11 Desember 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 11 Desember 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Berawan

Surabaya
Gerindra Resmi Dukung Khofifah Maju Pilkada Jatim 2024

Gerindra Resmi Dukung Khofifah Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Diputus Pacar, Pekerja Cuci Mobil di Blitar Akhiri Hidupnya di Toilet

Diputus Pacar, Pekerja Cuci Mobil di Blitar Akhiri Hidupnya di Toilet

Surabaya
Viral, Video Siswa Pukul Siswi Pakai Helm Lalu Dijambak di Situbondo

Viral, Video Siswa Pukul Siswi Pakai Helm Lalu Dijambak di Situbondo

Surabaya
Sempat Ambles, Jalan Bandung di Kota Malang Bisa Dilewati

Sempat Ambles, Jalan Bandung di Kota Malang Bisa Dilewati

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com