Imam Suhadak, pedagang lainnya juga turut panik. Sebab, usaha warung kopinya, juga terletak tidak jauh dari titik api.
Dia berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan semua barang-barang yang ada di warungnya itu.
"Tabung elpiji juga saya keluarkan," ucapnya.
Menurutnya, saat itu semua pedagang yang masih berada di pasar dilanda kepanikan sehingga berlomba-lomba mengevakuasi barang-barang.
"Yang paling dikhawatirkan itu pemadaman waktunya tidak nutut, keburu api menjalar ke mana-mana," ungkapnya.
Baca juga: Kebakaran Pasar Tradisional Ngadiluwih Kediri, Kerugian Capai Rp 800 Juta
Sebab, menurut Imam, api yang berasal dari salah satu kios yang berada di tengah, cukup cepat menyebarnya. Hal itu karena selain angin yang bertiup kencang, juga kondisi kios yang mayoritas terbuat dari kayu.
Sebelumnya diberitakan, belasan unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan dan dibantu warga berhasil memadamkan api sekitar tiga jam setalah kejadian kebakaran awal.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. Namun, puluhan kios milik pedagang hangus.
Usai kebakaran itu, pemerintah setempat berencana merelokasi supaya para pedagang bisa segera berkativitas seperti sedia kala.
Lokasi relokasi itu sendiri masih berada di dalam lokasi pasar dan disiapkan sebanyak 100 lapak semi permanen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.