SURABAYA, KOMPAS.com - Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur memeriksa sejumlah saksi atas insiden ambrolnya seluncuran Waterpark Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu (7/5/2022).
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto megatakan, pemeriksaan terhadap saksi dilakukan sejak kemarin.
Baca juga: Seluncuran Kenjeran Park Surabaya Ambrol, Khofifah Sentil Semua Kepala Daerah di Jatim
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan penyebab dari ambrolnya seluncuran Waterpark Kenjeran, termasuk potensi pidana akibat peristiwa yang menyebabkan 17 anak dan remaja jadi korban.
"Sampai saat ini, kami sudah mewawancara lima saksi yang ada di sini (Waterpark Kenjeran). Kemudian juga masih melengkapinya dengan bukti-bukti lain, termasuk berkoordinasi dengan Labfor Polda Jatim," kata Anton di Surabaya, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Cerita Hariyono, Anaknya Jatuh dari Perosotan Kenjeran Park Surabaya: Tiba-tiba Brul!
Ia menyebutkan, Tim Labfor dari Polda Jatim akan datang ke lokasi Waterpark Kenjeran, Senin (9/5/2022).
Oleh sebab itu, penyebab dari ambrolnya seluncuran air ini masih menunggu hasil dari Tim Labfor.
Lantaran proses penyelidikan masih berlangsung, wahana permainan air di sisi Surabaya Utara itu akan ditutup sampai proses penyelidikan dan penyidikan tuntas.
"Waterpark Kenjeran ditutup sampai selesai penyelidikan," tutur dia.
Baca juga: Biaya Perawatan Korban Perosotan Ambrol Ditanggung Pengelola Kenjeran Park
Lokasi Kejadian Ambrolnya Perosotan di Pantai Kenjeran Yang Menelan Belasan KorbanSejumlah pengunjung pun terempas dari ketinggian sekitar 10 meter.
Sebanyak 17 orang dilaporkan luka-luka dalam kejadian itu. Satu di antaranya bahkan diduga mengalami cedera otak.
Baca juga: Khofifah Sebut Pengelola Kenjeran Park Rutin Kalibrasi Papan Seluncur Kolam Renang
Sementara sejumlah orang lain menderita patah tulang kaki dan tangan.
Delapan orang di antaranya dirawat di RSUD dr Soetomo sedangkan delapan orang lainnya dirawat di RSUD dr Soewandhie.
Sementara itu untuk pasien yang sudah dibolehkan pulang dari RSUD dr Soetomo ada satu pasien begitu juga empat orang pasien di RS Soewandhie.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang