Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Arus Mudik di Perbatasan Ngawi Diperkirakan H-3 Lebaran

Kompas.com, 28 April 2022, 05:50 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Latif Usman memprediksi puncak arus mudik di perbatasan Ngawi diperkirakan mulai H-3 Lebaran atau 29 April 2022 hingga 1 Mei mendatang. 

Latief menyebutkan di perbatasan Ngawi terjadi kenaikan jumlah kendaraan yang melintas sekitar 4.000 per hari dengan rincian jumlah masuk 2.000 dan keluar 2.000.

Untuk GT Warugunung, terjadi kenaikan 8.000 kendaraan dengan 4.000 masuk dan 4.000 keluar.

Kendati demikian, dari hasil pantauan pada Rabu (27/4/2022), Gerbang Tol Warugunung, Ngawi masih terpantau lancar. 

Baca juga: Incar Mobil Pemudik, Komplotan di Ngawi Curi HP Pakai Tongsis yang Sudah Dimodifikasi

"Hingga Rabu siang berdasarkan data Jasa Marga, kendaraan yang masuk Surabaya lewat gate ini mencapai 73.804. Sementara yang meninggalkan Surabaya 67.436 kendaraan," kata Latif, Rabu. 

Latief mengimbau kepada seluruh pemudik agar tetap mengutamakan keselamatan bukan kecepatan. Jika merasa lelah bisa memanfaatkan rest area yang ada.

Petugas, kata dia, juga akan tetap memantau kendaraan yang beristirahat di rest area agar tidak terjadi penumpukan. 

Apabila terjadi penumpukan, maka pemudik akan dialihkan ke rest area berikutnya. 

"Dalam persiapan arus mudik, kita sudah menyiapkan 23 rest area, kami berharap bisa dimanfaatkan. Kita sudah siapkan untuk kenyamanan pemudik." papar dia.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022, 191.500 Kendaraan Akan Lewati Ruas Tol Ngawi-Kertosono-Kediri

Ia mengungkapkan ada tujuh titik gerbang tol yang akan diawasi di wilayah Jatim yakni  Gunung Sari, Sidoarjo 2, Gempol, Pandaan, Singosari dan di ujung Probolinggo.

Selain itu, jalur arteri Simpang Mengkreng di Kediri yang rawan macet. Apabila terjadi kepadatan higga 1 kilometer di luar exit tol, kata dia, kendaraan akan diloloskan.

"Upaya akan dilakukan. Nanti kita akan membuat penutupan pada exit tol yang sudah penuh, kita alihkan ke exit tol berikutnya," tambahnya.

Baca juga: Mengaku Kehabisan Ongkos Mudik, Warga Banyumas Nekat Congkel Kotak Amal Masjid di Ngawi

Sementara itu Manager Area Jasa Marga Surabaya-Mojokerto, M Irwan Danus juga mengimbau pengendara yang mengantuk dan rest area masih jauh, diperbolehkan memanfaatkan bahu jalan untuk istirahat sejenak dengan menyalakan lampu hazard.

Ia juga berharap semua pengemudi telah mengisi kartu e-toll agar tidak terjadi top up di gerbang tol berpotensi menyebabkan kemacetan.

"Surabaya-Mojokerto ada dua rest area. Km 725 dan Km 726, 72 toilet totalnya. Hindari top up di gerbang tol, agar tak macet," pungkas Danus.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau