KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada awal pekan ini mengungkap temuan uang sebesar Rp 3,7 miliar dari dua mobil di Exit Tol Mojokerto.
Uang tersebut mulanya berjumlah Rp 5 miliar. Namun sekitar Rp 1,27 miliar di antaranya telah ditukar di Jombang dan Nganjuk.
Kasat Reskrim Polres Kota Mojokerto, AKP Rizki Santoso mengungkapkan, penemuan uang berbagai pecahan dalam dua mobil tersebut berawal dari patroli rutin yang dilakukan Satuan Samapta Polres Kota Mojokerto.
Tim patroli yang sedang bertugas di dekat pintu Tol Gedek, Mojokerto, mencurigai keberadaan dua mobil yang berhenti di tempat gelap.
Saat itu, petugas melihat ada sejumlah orang mengangkat plastik putih yang ternyata berisi uang.
“Itu sekitar pukul 01.00 WIB (dini hari). Petugas melihat ada sejumlah orang tengah mengangkat plastik putih, setelah dicek ternyata uang,” kata Rizki pada Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Dugaan Penipuan Calon Pekerja Asal NTT yang Hendak ke Malaysia, Polisi Periksa 9 Saksi
Rizki menuturkan, petugas saat itu sempat mencurigai uang dalam berbagai pecahan itu merupakan uang palsu.
Namun setelah diperiksa, uang tersebut ternyata asli dan baru dicetak.
Dikatakan Rizki, hasil pemeriksaan mengungkap bahwa uang tersebut milik seseorang berinisial JE (29), warga Sidoarjo, Jatim.
Laki-laki itu diamankan ke kantor polisi bersama lima orang lainnya. Keenam orang itu telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
“(Statusnya) masih sebagai saksi. Kami masih menyelidiki dan meminta keterangan kepada yang bersangkutan," ungkap Rizki.
Baca juga: Beli Rokok dengan Uang Palsu, Pemuda di Lombok Tengah Ditangkap
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa uang itu berasal dari salah satu bank di daerah Jawa Barat dan hendak diedarkan di wilayah Jatim.
Dikutip dari Tribun Jatim, modusnya, uang pecahan baru itu dikirim melalui pihak ketiga (jasa ekspedisi) dari Jabar.
Terduga pelaku JE bertemu dengan jasa ekspedisi dan melakukan transaksi uang baru senilai Rp 5 miliar di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Setelah transaksi, terduga pelaku JE membawa uang baru itu menuju wilayah Jatim.
Sebelum sampai Mojokerto, uang pecahan sebanyak Rp 5 miliar sudah diedarkan di Jombang dan Nganjuk sekitar Rp 1,2 miliar.
"Jadi total keseluruhan Rp 5 miliar, sebelum sampai di Sidoarjo sudah diedarkan kurang lebih Rp 1,2 miliar di wilayah Jombang dan Nganjuk," beber Rizki.
Baca juga: Uang Rp 5 Miliar Ditemukan di Dalam 2 Mobil di Mojokerto, Polisi Periksa 6 Orang
Terduga pelaku, lanjutnya, diduga pengepul besar penukaran uang baru yang akan disebarkan ke penukaran-penukaran kecil di pinggir jalan.
"Peredarannya melalui jasa penukaran uang baru di pinggir-pinggir jalan dan pengakuan terduga pelaku sudah berlangsung empat tahun dari tahun 2019 hingga 2022," terangnya.
Pihaknya saat ini masih mendalami kasus untuk menemukan adanya dugaan pelanggaran pidana.
Kapolres Kota Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan mengungkapkan bahwa penyidik telah berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia (BI) serta berdiskusi dengan ahli perbankan dan ahli pidana.
“Hasil diskusi tim penyidik dengan ahli pidana, ahli perbankan, menyimpulkan ada peristiwa pidana dan ini masih menjadi bagian pendalaman kami,” ujar Rofiq.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafii | Editor: Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.