Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Anteran BLT Minyak Goreng, Wali Kota Batu: Semoga Dana Itu Bisa Dikelola Sebaik-baiknya

Kompas.com, 18 April 2022, 12:09 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Warga Kota Batu mengantre untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor) dari pemerintah pusat. Salah satunya terlihat di Kantor Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur pada Senin (18/4/2022).

Perwakilan dari 564 keluarga penerima manfaat (KPM) rela mengantre secara bergantian untuk menerima bantuan tersebut.

Baca juga: Video Viral Pemuda di Kota Batu Baku Hantam, Diduga Perkara Balap Liar

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meninjau langsung penyaluran yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Ia sesekali menyapa para penerima manfaat, beberapa di antara mereka juga terlihat warga lanjut usia (lansia).

Orang nomor satu di Kota Batu itu mengatakan, bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan masyarakat. Dewanti mengimbau, dana yang diterima bisa dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Bantuan ini terkhusus untuk minyak goreng dan lauk pauk, semoga bapak dan ibu bisa mengelola dana tersebut sebaik-baiknya, agar keluarga bisa mendapatkan asupan makanan bergizi di bulan Ramadhan," kata Dewanti kepada seluruh penerima manfaat di Kota Batu, Senin.

Ia juga mengatakan, stok minyak goreng juga masih jarang di pasaran. Dewanti mengaku tak tahu kenapa hal itu bisa terjadi.

Wali Kota Batu itu berharap pemerintah pusat bisa memberikan solusi terkait masalah ini.

"Yang jelas kayaknya ada hal-hal yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat," katanya.

Perlu diketahui, di seluruh Kota Batu ada 8.960 KPM menerima BLT minyak goreng. Para penerima berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Mereka masing-masing mendapatkan bantuan uang tunai yang diberikan secara langsung senilai Rp 300.000 dengan perhitungan dari April hingga Juni. Atau, setiap bulannya dialokasikan sebesar Rp 100.000.

Selain itu mereka mendapatkan bantuan dalam program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) senilai Rp 200.000. Kedua bantuan tersebut diberikan di seluruh 24 desa/ kelurahan di Kota Batu mulai pertengahan bulan April ini.

"Ini yang masuk DTKS, jadi penerima kesini membawa undangan yang ada barcode, kemudian ada KTP dan KK yang diberikan kepada petugas (untuk verifikasi)," katanya.

Salah satu penerima, Suyati (65) mengatakan, akan menggunakan bantuan tersebut untuk berbelanja berbagai kebutuhan pokok. Ia datang sekitar pukul 08.00 dan baru menerima pada pukul 09.00.

"Persyaratannya membawa KK dan KTP, dikasih Rp 500.000 tadi, ya untuk belanja keperluan riyoyo (lebaran), banyak kebutuhannya kan saya masih ada anak yang tinggal sama saya, saya makasih banyak sama Pak Presiden," katanya.

Baca juga: Anak Kecil Iseng Bermain Api, Rumah Kosong di Kota Batu Terbakar

Sedangkan, Lurah Sisir M Viata A Pranaka mengatakan, warga masih mengeluh soal kelangkaan minyak goreng. Apalagi, 70 persen warganya merupakan pedagang atau pelaku usaha mikro.

"Tapi beruntungnya di sini banyak orang penting, beberapa kali ada distribusi minyak goreng dari Himpunan Pengusaha Pribumi, juga dari APKLI," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau