Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Malang, Mahasiswa Bawa Spanduk Bergambar 5 Pejabat Buron hingga Pengkhianat Demokrasi

Kompas.com - 14/04/2022, 19:37 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan Aliansi Cipayung di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur diwarnai dengan pemasangan spanduk pada Kamis (14/4/2022).

Para pengunjuk rasa itu memasang spanduk besar dengan ukuran sekitar 8 X 4 meter yang menunjukkan lima pejabat negara dengan mata tertutup bertuliskan buronan negara -pengkhianat demokrasi.

Lima pejabat tersebut yakni Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Luhut Binsar Panjaitan, Bahlil Lahadalia, dan Airlangga Hartarto.

Perlu diketahui, unjuk rasa diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi mahasiswa eksternal kampus di antaranya dari PMII, PMKRI, GMNI, HMI dan GMKI.

Baca juga: Arus Mudik Diprediksi Ramai, Pertamina Jamin Stok BBM Aman di Malang Raya Saat Lebaran

Korlap Aksi, Mulyadin mengatakan, pemasangan spanduk bertujuan supaya elit atau pejabat negara tidak main-main dengan masyarakat.

Ia beralasan lima pejabat itu dipilih karena kerap memberi pernyataan terkait polemik Pemilu 2024. 

"Yang jelas dan sebenarnya kita tidak melihat itu presiden dan beberapa menteri menjelaskan bahwa Pemilu tetap dilaksanakan di tahun 2024, tapi poster ini memperlihatkan jangan sampai wacana itu dimainkan oleh elit," kata Mulyadin, Kamis.

Dalam aksi tersebut, Mulyadin juga menyampaikan sejumlah persoalan terkait kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok.

"Pertama, soal kelangkaan BBM, kelangkaan minyak goreng dan harganya melonjak drastis yang menjadi beban masyarakat secara luas," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Gelar Demo di Solo, Long March dari Ngarsopuro ke Gladak

Dia mengatakan ada tiga poin tuntutan dari para pengunjuk rasa. Pertama soal kenaikan harga BBM jenis Pertamax dan menuntut Pemkot Malang agar tidak terjadi kekurangan stok.

"Karena di beberapa tempat terjadi krisis kekurangan stok Pertamina itu, kami berharap Pemkot Malang mampu memfasilitasi kekurangan itu, dalam artian mengantisipasi," katanya.

Tuntutan kedua masih soal kenaikan harga BBM yaitu menuntut harga Pertamax dikembalikan ke semula.

Untuk tuntutan ketiga soal polemik ketersediaan dan harga minyak goreng agar pemerintah dapat menyikapi dengan serius pihak-pihak yang terlibat sebagai mafia.

"Karena kan sudah dibentuk satgas dari Polri untuk menindaklanjuti para mafia agar bisa ditransparansi kepada masyarakat. Apalagi menteri sudah menegaskan akan mengungkap mafia itu tapi sampai hari ini tidak ada itu di publik," ungkapnya.

Jika tuntutan yang ada tidak diakomodasi, pihaknya mengancam melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar.

Aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan dari Aliansi Cipayung di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (14/4/2022).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan dari Aliansi Cipayung di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (14/4/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com