Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan di Banyuwangi, Pasar Jajan hingga Okupansi Hotel Meningkat

Kompas.com - 05/04/2022, 09:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pasar jajan tradisional, kuliner kaki lima, sampai hotel berbintang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tengah memanfaatkan momentum bulan Ramadhan 1443 H untuk mendongkrak penjualan mereka.

Sejumlah pasar jajanan tradisional mingguan dan pasar takjil dadakan berbenah untuk menjadi pusat transaksi baru, setiap jelang waktu berbuka puasa.

Baca juga: Terpikat Bunga Desa di Banyuwangi

Misalnya Pasar Wit-witan, yang berupa lapak-lapak kuliner tradisional di bawah pepohonan di salah satu kebun pinggir jalan Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.

Sekretaris Pengurus Pasar Wit-witan Doni Agus mengatakan telah mempersiapkan lapak-lapak warga dengan membersihkan dan memberi penerangan.

"Per lapak diberi penerangan, soalnya lokasinya kan di bawah pohon, di kebun. Menu untuk bulan puasa dibebaskan, biasanya berupa lauk dan takjil. Soalnya kalau hari biasa orang jualan nasi, pas bulan puasa kan kemungkinan jarang laku," kata Agus melalui telepon, Senin (4/4/2022).

Dia menjelaskan, Pasar Wit-witan sebelumnya tidak dibuka untuk bulan Ramadhan. Biasanya pasar ini beroperasi setiap hari Minggu pagi.

Sekali buka, sekitar 50 warga penjual jajan dan kuliner tradisional itu mampu menghasilkan omzet total Rp 50 juta.

Agus berharap, meskipun saat Ramadhan ini bukanya setiap sore, jumlah omzet per hari itu tetap bisa meningkat.

"Keinginan pengurus, kalau bisa ya (omzet) di atasnya setiap hari, untuk menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar," kata Agus lagi.

Baca juga: Awal Ramadhan, Harga Ayam Potong dan Cabai di Pekanbaru Naik

Kementerian Keuangan dalam press release (28/3/2022) menyebutkan tingkat konsumsi masyarakat kembali meningkat di awal Maret seiring penurunan kasus Covid-19, dan diperkirakan akan semakin meningkat menjelang bulan Ramadhan.

Bahkan, saat itu bea masuk dan bea keluar diperkirakan masih meningkat didorong efek Ramadhan dan kondisi harga komoditas.

 

Okupansi hotel meningkat

General Manager (GM) Hotel Kokoon Banyuwangi Doddy Pribadi mengatakan, hotelnya mengalami peningkatan okupansi sebelum Ramadhan.

Dari 163 kamar, sekitar 80 kamar atau 60 persen telah terisi. Baginya, mendapatkan tamu sebanyak itu sudah bisa menutup biaya operasional.

Okupansi diperkirakan akan selalu tinggi seiring pelonggaran perjalanan Ramadhan dan Lebaran.

Baca juga: Hanya Ada Saat Ramadhan, Bubur India Buat Warga Semarang Rela Antre Berjam-jam

Perjalanan dinas dari instansi pemerintah maupun swasta, termasuk studi banding pemerintahan, transit dan berwisata menjadi faktor utama orang datang.

"Dua tahun ini pelajaran bagi kita. Pariwisata, perhotelan, jadi sektor yang benar-benar secara langsung berdampak. Prokes membatasi orang bepergian, sedangkan wisata mengundang orang untuk datang. Tapi kita hidup pasti terus cari celah, bagaimana survive di masa sulit," kata Doddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Surabaya
Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com