Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Ibunda Sertu Eka Menetes di Hadapan Gubernur Khofifah, 2 Cucunya Kini Yatim Piatu

Kompas.com, 3 April 2022, 02:19 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Air mata Umi Hidayati menetes di depan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berkunjung ke rumah duka, Dusun Sawo, Desa Dungus Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (2/4/2022).

Ibunda Seru Eka Andriyanto Hasugian (28), prajurit TNI yang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Yalimo Papua tersebut, tak sanggup menyembunyikan rasa kesedihannya.

Baca juga: KKB Egianus Kogoya Punya Persenjataan Canggih, Salah Satunya Minimi yang Bisa Tembakkan 1.000 Peluru dalam 1 Menit

Khofifah pun mendengarkan curahan hati ibu almarhum sembari memangku putra pertama Sertu Eka yang bernama Vino (4).

Sedangkan Vano (2), putra bungsu pasangan Sertu Eka dan bidan Sri Lestari Indah Putri (33) tersebut menahan sakit karena tangannya sempat dilukai oleh pelaku.

Keduanya kini menjadi anak yatim piatu setelah orangtua mereka tewas diserang di Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Sosok Istri Sertu Eka, Bidan Asal Pati yang Dibunuh OTK di Yalimo Papua, 5 Tahun Bertugas di Puskesmas Elelim

"Hari ini, kita berada di rumah duka untuk menyampaikan dukacita mendalam serta mengirimkan doa atas gugurnya Sertu Eka Andriyanto Hasugian dan istrinya, Sri Lestari Indah Putri," kata Khofifah di rumah duka, Sabtu (2/4/2022).

Khofifah mendoakan agar Sertu Eka dan istrinya mendapatkan tempat terbaik.

"Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah, khilafnya diampuni Allah dan dipanggil dalam keadaan husnul khotimah," tutur Khofifah.

Baca juga: Ditemukan Selongsong Peluru dari Senjata AK-47, Aparat Selidiki Pembunuh Prajurit TNI dan Istrinya di Yalimo

Prajurit TNI membawa peti jenazah Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu Sertu Eka Adriyanto Hasugian bersama istri Sri Lestari Indah Putri untuk dimasukkan ke pesawat di Bandara Wamena, Papua, Jumat (1/4/2022). Sertu Eka bersama istri yang menjadi korban penembakan dan penyerangan orang tak dikenal (OTK) di Elelim Kabupaten Yalimo, Papua pada Kamis (31/3/22) diterbangkan ke Jawa Timur untuk dimakamkan. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra.Antara Foto/Iwan Adisaputra Prajurit TNI membawa peti jenazah Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu Sertu Eka Adriyanto Hasugian bersama istri Sri Lestari Indah Putri untuk dimasukkan ke pesawat di Bandara Wamena, Papua, Jumat (1/4/2022). Sertu Eka bersama istri yang menjadi korban penembakan dan penyerangan orang tak dikenal (OTK) di Elelim Kabupaten Yalimo, Papua pada Kamis (31/3/22) diterbangkan ke Jawa Timur untuk dimakamkan. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra.
Patriot bangsa

Khofifah menyebutkan, Sertu Eka gugur sebagai patriot bangsa.

Sertu Eka telah delapan tahun menjalankan tugas di Papua.

Menurutnya gugurnya sang patriot bangsa tersebut harus dijadikan momentum untuk menumbuhkan solidaritas, menguatkan persatuan dan persaudaraan.

"Bangsa ini membutuhkan dedikasi, loyalitas, pengorbanan dari kita semua untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi bertugas dalam profesi apa pun dengan memberikan dedikasi, pengabdian dan pengorbanan untuk NKRI adalah tugas kita semua," beber Khofifah.

Baca juga: Sidak Perbaikan Jembatan Ngaglik 1 Lamongan, Khofifah Targetkan Rampung H-10 Lebaran

Gubernur menegaskan, gugurnya Sertu Eka beserta istri menjadi perhatian semua pihak, utamanya pemerintah. Kasus penembakan ini akan diusut dan diproses sesuai aturan hukum.

Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga berziarah ke makam Sertu Eka di TPU Desa Sukodono, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

Sementara itu, Dandim Sidoarjo Letkol Infanteri Masarum Djati Laksono mengucapkan terima kasih atas perhatian yang ditunjukkan Gubernur Khofifah dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan Bupati Sidoarjo atas perhatian penuh yang dicurahkan kepada keluarga almarhum," ucap dia.

Baca juga: Eri Cahyadi Gelar Patroli Keliling, Ini Aturan Ramadhan dan Idul Fitri di Surabaya

Adapun jenazah Sertu Eka dimakamkan di TPU Desa Sukodono RT 08 RW 02 Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Sementara jenazah istrinya, Sri Lestari dimakamkan di Pati, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2022).

Sebelumnya diberitakan, Sertu Eka dan istrinya ditemukan meninggal dunia pada 31 Maret 2022 di kios sembako milik Sertu Eka di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.

Sertu Eka Andrianto Hasugian NRP 21130245470794 yang bertugas sebagai Babinsa Pos Ramil Elelim mengalami luka tembak di bagian bawah ketiak kanan tembus di perut bagian kiri.

Sementara sang istri, Sri Lestari Indah Putri mengalami luka sabetan parang di bagian punggung.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih diselidiki untuk mengungkap pelaku pembunuhan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau