Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Tetap Produksi, Perajin Tempe di Gresik: kalau Mogok, Mau Makan Apa?

Kompas.com - 21/02/2022, 16:26 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Para perajin tempe di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memilih pasrah saat harga kedelai terus melejit.

Meski terimpit kondisi sulit, para perajin tersebut memilih tetap memproduksi tempe.

"Kalau ikut mogok, terus mau makan apa? Saya begini (usaha pembuatan tempe) juga untuk menyambung hidup," ucap Dewi Aminah (47), salah seorang perajin tempe di Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Produsen Tempe: Kalau Naik Lagi, Kami Gelar Aksi di Jalan

Kenaikan signifikan

Dewi Aminah (47) mengatakan, kenaikan harga kedelai saat ini merupakan yang terparah dibandingkan sebelumnya.

"Naiknya lumayan. Dari Rp 6.000 kemudian Rp 8.000 sampai Rp 11.000 dan sekarang Rp 12.000," ujar Dewi.

Baca juga: Konsumen Borong Tahu Tempe, Imbas Produksi Mogok 3 Hari

Kendati harga kedelai sebagai bahan utama pembuatan tempe meroket tajam, namun Dewi mengaku hanya bisa pasrah.

Dia tidak memiliki pemikiran untuk melakukan mogok produksi seperti yang dilakukan para perajin tahu dan tempe di kota-kota lain.

Baca juga: Pabrik Pengolahan Karbon di Gresik Terbakar, Bermula dari Bakar Sampah Ban

 

Ilustrasi kedelaifreepik Ilustrasi kedelai
Terpukul kenaikan harga kedelai

Dewi menjelaskan, usaha pembuatan tempe yang dilakoninya merupakan warisan dari orangtua.

Dirinya juga merasa terpukul ketika mendapati harga kedelai terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Supaya dapat tetap menghasilkan tempe, Dewi terpaksa mengurangi jumlah tempe yang dihasilkan guna menekan biaya produksi.

Dewi yang biasa membeli hingga 80 kilogram untuk sekali produksi, kini hanya sanggup sekitar 35 hingga 40 kilogram saja.

Baca juga: Mayat Tanpa Busana Ditemukan Tewas Mengapung di Telogo Dowo Gresik, Diduga Sudah Meninggal 8 Hari

"Padahal saya jual tempe masih dengan harga yang sama, Rp 500 untuk tempe berukuran kecil dan Rp 6.000 untuk yang ukuran besar. Ini tadi sudah habis, dibeli sama orang katering (jasa makanan)," kata Dewi.

Senada, Aisyah (37) seorang perajin tempe lain yang ada di Gresik berharap, ada langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah dan pemegang kebijakan.

Sehingga harga kedelai saat ini dirasakan menyiksa para perajin tempe dan tahu dapat distablikan.

Baca juga: Usaha Petis Rumahan di Gresik ini Bisa Produksi hingga 170 Kilogram per Minggu

"Mohon kepada pemerintah agar harga kedelai ini stabil, tidak tiba-tiba naik seperti sekarang. Karena kami yang pengusaha kecil rumahan, biar tidak bingung saat jualan," tutur Aisyah.

Menurut data yang diterima Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag Gresik, harga kedelai tercatat naik dari yang semula seharga Rp 10.814 menjadi Rp 11.029 per kilogram.

Selain kedelai, beberapa harga kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan per hari ini di antaranya, bawang merah, cabai besar, cabai rawit dan telur ayam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rombongan Pengantar Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Tewas

Mobil Rombongan Pengantar Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
Komplotan Curanmor Gasak 2 Motor Sekaligus di Rumah Kos Kota Malang

Komplotan Curanmor Gasak 2 Motor Sekaligus di Rumah Kos Kota Malang

Surabaya
Polisi Tangkap 2 Pemuda Pencuri Spesialis Sekolah, Mencuri karena Menganggur

Polisi Tangkap 2 Pemuda Pencuri Spesialis Sekolah, Mencuri karena Menganggur

Surabaya
Perampokan di Gresik, Pelaku Bawa Kabur Perhiasan dan iPhone Korban

Perampokan di Gresik, Pelaku Bawa Kabur Perhiasan dan iPhone Korban

Surabaya
Dua Perusahaan di Kota Malang Belum Bayarkan THR Pegawainya

Dua Perusahaan di Kota Malang Belum Bayarkan THR Pegawainya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Korupsi

Bupati Sidoarjo Siapkan Langkah Hukum Usai Jadi Tersangka Korupsi

Surabaya
Ditetapkan Tersangka, Bupati Sidoarjo: Kami Hormati Keputusan KPK

Ditetapkan Tersangka, Bupati Sidoarjo: Kami Hormati Keputusan KPK

Surabaya
Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Surabaya
Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Surabaya
Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com