Mereka lalu melakukan persiapan ritual di pinggir pantai.
Ritual tersebut dijalankan dengan berbagai tujuan. Penggelar ritual yakin upacara tersebut dapat menyelesaikan masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga memudahkan mendapatkan pekerjaan.
Meski petugas pantai sudah memperingatkan adanya ombak tinggi, warga tetap melaksanakan ritual.
Sebanyak 23 warga akhirnya terseret ombak, Minggu (13/2/2022) dini hari sekitar pukul 00.25 WIB.
Warga sekitar pun kemudian menghubungi kepolisian untuk upaya penyelamatan. Petugas SAR hingga TNI turut diterjunkan untuk mencari para korban.
Dari 23 orang, 11 warga yang mengikuti ritual ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: Kronologi Tewasnya 11 Orang saat Ritual di Pantai Jember
Bupati Jember Hendy Siswanto membenarkan jika petugas pantai sudah memberi peringatan pada para warga yang akan melakukan ritual.
Sebab, kondisi ombak sedang berbahaya.
Menyusul kejadian tersebut, Bupati meminta warga di sekitar pantai untuk membantu petugas menjaga keamanan pantai.
Dia juga meminta warga tak beraktivitas di tepi pantai.
"Saya minta kepada seluruh warga Jember untuk tidak beraktivitas di bibir pantai dulu, sebab cuacanya berbahaya, tolong petugas terkait untuk memperketat penjagaan pantai,” kata Bupati Hendy.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Robertus Belarminus, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.