Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jember, Kabupaten yang Asal-usul Namanya Konon dari Legenda Putri Jembersari

Kompas.com - 06/02/2022, 15:51 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Jember merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang wilayahnya berada di sisi timur-selatan pulau Jawa.

Kabupaten Jember berada di lerang Pegunungan Yang dan Gunung Argopura.

Bagian selatan wilayahnya membentang hingga berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Kabupaten Jember terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa. Wilayahnya juga mencakup Taman Nasional Meru Betiri.

Baca juga: Meru Betiri, Keindahan yang Belum Terjamah

Asal-usul Nama Jember

Asal-usul Jember dan kapan daerah ini mulai dihuni manusia hingga saat ini belum diketahui pasti.

Namun terkait asal-usul nama Jember sendiri terdapat beberapa versi yang berkembang di masyarakat.

Versi pertama berupa cerita legenda tentang seorang puteri bernama Jembersari.

Sedangkan versi kedua berkaitan dengan kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit.

Pada versi pertama dikisahkan ada kampung nelayan yang dipimpin seorang kepala kampung.

Kepala kampung nelayan ini memiliki anak gadis bernama Jembersari.

Suatu hari, kampung tersebut disatroni oleh sekelompok penjahat, hingga pertempuran tak dapat dihindarkan.

Baca juga: Candi Muara Takus: Sejarah, Asal-usul Nama, dan Kompleks Bangunan

Selama pertempuran itu, kaum wanita dan anak-anak diminta untuk mengungsi, termasuk Putri Jembersari.

Para pengungsi itu berdiam di suatu daerah, dan menetap di sana.

Perkampungan yang baru itu dipimpin oleh Putri Jembersari yang merupakan anak kepala kampung nelayan.

Namun sejak memimpin daerah baru itu, Putri Jembersari mengubah namanya menjadi Endang Ratnawati.

Hingga suatu hari, Endang Ratnawati ini sedang mandi di telaga bersama beberapa orang pengawalnya.

Saat sedang asyik mandi, datang sekelompok perampok yang bermaksud mengganggu mereka.

Keributan pun segera terjadi. Orang-orang yang ada di kampung mendengar suara pertempuran, dan langsung menuju ke sumber suara.

Sesampainya di dekat telaga, masyarakat sudah mendapati Endang Ratnawati dan para pengawalnya tewas.

Mayat-mayat itu lantas dimakamkan. Pemakaman Endang Ratnawati didahului pembacaan kisah hidup dan jasa-jasanya.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Singkawang, Kota yang Terkenal dengan Toleransinya

Saat itulah masyarakat baru ingat bahwa nama kecil Endang Ratnawati adalah Putri Jembersari.

Berikutnya, untuk mengenang jasa pemimpin mereka, masyarakat menamai daerah tersebut dengan nama Jember.

Sementara asal-usul nama Jember yang kedua berkaitan dengan kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk.

Suatu hari, Raja terbesar Majapahit itu melakukan perjalanan ke Bondowoso, Situbondo, hingga Puger.

Saat tiba di Puger, kereta yang ditumpangi Raja Hayam Wuruk tidak dapat melintas karena jalanan becek.

Kemudian raja dan rombongan mengucapkan kata dalam bahasa Jawa yaitu “jembrek” yang artinya becek.

Sejak saat itu, daerah Puger dikenal dengan Jember, dan saat ini, Puger menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Jember.

Destinasi wisata yang dikelola Taman Nasional Meru Betiri sudah mulai dibuka sejak 7 September 2021 Kompas.com/Dokumentasi TNMB Destinasi wisata yang dikelola Taman Nasional Meru Betiri sudah mulai dibuka sejak 7 September 2021
Sejarah Kabupaten Jember

Sementara sejarah Kabupaten Jember sendiri bermula dari keputusan pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur ulang pemerintahan di Jawa Timur.

Pengaturan ulang itu tertuang dalam Staatsblad Nomor 322 yang dikeluarkan tanggal 9 Agustus 1928.

Namun Staatsblad itu baru berlaku mulai tanggal 1 Januari 1929, dan tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Jember.

Dalam Staatsblad itu, Jember ditetapkan sebagai wilayah yang berdiri sendiri dengan nama Regenschap Djember.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Gresik, Kota Wali dengan Maskot Rusa Bawean yang Terancam Punah

Pembentukan Jember didasari dua alasan, pertama pertimbangan yuridis konstitusional dan kedua pertimbangan politik sosial.

Uniknya, sejak awal didirikan daerah ini sudah dibebani utang sekaligus bunganya dan menjadi tanggungan Regenschap Djember kepada Hindia Belanda.

Pada perkembangan berikutnya, mengacu pada Staatsblad Nomor 46 Tahun 1941, wilayah Regenschap Djember dipecah menjadi 25 Onderdistrik oleh Belanda.

Sementara saat Indonesia merdeka, melalui UU 12/1950, pemerintah pusat resmi membentuk Kabupaten Jember bersama kabupaten lain sebagai bagian dari Provinsi Jawa Timur.

Sumber:
Kompas.com
Jemberkab.go.id
Um.ac.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gathering Sablon Jawa Timuran, Ribuan Pengusaha Sablon Kumpul di Mojokerto

Gathering Sablon Jawa Timuran, Ribuan Pengusaha Sablon Kumpul di Mojokerto

Surabaya
Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Surabaya
Mahfud MD: Jika Ada Polisi Berbuat Curang, Laporkan ke Polisi

Mahfud MD: Jika Ada Polisi Berbuat Curang, Laporkan ke Polisi

Surabaya
Tujuan Satpol PP di Surabaya Gunakan Aplikasi Sapu Jagat saat Bertugas

Tujuan Satpol PP di Surabaya Gunakan Aplikasi Sapu Jagat saat Bertugas

Surabaya
Diungkap, Tugas Mahfud MD Bila Terpilih Jadi Wakil Presiden

Diungkap, Tugas Mahfud MD Bila Terpilih Jadi Wakil Presiden

Surabaya
Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Surabaya
Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Surabaya
4 Bocah Terseret Ombak Pantai Selatan, 1 Tewas

4 Bocah Terseret Ombak Pantai Selatan, 1 Tewas

Surabaya
Kronologi Kecelakaan di Tol Gempol-Pasuruan, Sopir dan Kernet Bus Tewas Usai Tabrak Truk

Kronologi Kecelakaan di Tol Gempol-Pasuruan, Sopir dan Kernet Bus Tewas Usai Tabrak Truk

Surabaya
Ada Mantan Camat dan Kepala Dinas di Lumajang Gabung Timses Prabowo-Gibran

Ada Mantan Camat dan Kepala Dinas di Lumajang Gabung Timses Prabowo-Gibran

Surabaya
Lepas dari Pengawasan Orang Tua, Bocah 4 Tahun di Situbondo Tewas Tenggelam

Lepas dari Pengawasan Orang Tua, Bocah 4 Tahun di Situbondo Tewas Tenggelam

Surabaya
Sosok 'Pengemis Elite' Menginap di Hotel, Datang ke Ponorogo Hanya Bermodal Kardus

Sosok "Pengemis Elite" Menginap di Hotel, Datang ke Ponorogo Hanya Bermodal Kardus

Surabaya
TKD Prabowo-GIbran Bagi-bagi Nasi Kotak dan Susu Saat CFD di Lumajang

TKD Prabowo-GIbran Bagi-bagi Nasi Kotak dan Susu Saat CFD di Lumajang

Surabaya
Detik-detik Rumah di Ngawi Porak-poranda Tersambar Petir, Warga: Suaranya seperti Bom

Detik-detik Rumah di Ngawi Porak-poranda Tersambar Petir, Warga: Suaranya seperti Bom

Surabaya
Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com