SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak meminta kepada semua sekolah di kabupaten/kota di Jatim untuk menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen.
Pertimbangan PTM 50 persen dinilai penting bagi Emil sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Ditambah lagi beberapa provinsi lain sudah mengalami peningkatan kasus cukup tinggi dan berdampak pada kegiatan PTM di sekolah.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pengunjung Alun-alun Surabaya Dibatasi
"PTM di sekolah-sekolah menjadi salah satu yang paling diperhatikan pemerintah. Agar tidak ada peningkatan kasus Omicron," kata Emil, Kamis (3/2/2022).
Dia mengatakan akan menutup kelas kalau ditemukan kasus di sekolah.
"Kalau ada kasus yang sudah terjadi di beberapa sekolah, kita langsung menutup kelasnya. Jadi tidak sampai seluruh sekolah di lockdown,” jelas Wagub Emil.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Melonjak dalam 2 Hari, Surabaya Perketat Pengawasan Prokes
Menurutnya, pengelola sekolah wajib meningkatkan kewaspadaan.
Meski jam pelajaran menggunakan sistem 6 x 45 menit, tapi sekolah diminta menerapkan pembagian sif. Paling tidak 50 persen dari kapasitas sekolah.
“Tolong menggunakan skema sif siang dan sif pagi untuk membuat beban sekolah menjadi setengah dari kepadatannya, sehingga memperkecil potensi penyebaran virus untuk anak sekolah,” papar Wagub.
Baca juga: Soal Calon Ketua Demokrat Jatim, Emil Dardak: Kita Terima Apapun Keputusan DPP
Pemprov, kata Wagub belum bisa melangkahi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri terkait penerapan Pembelajaran Tatap Muka.
Apalagi instruksi presiden Jokowi soal evaluasi PTM baru ditujukan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten karena ada lonjakan kasus.
Sedangkan untuk Jawa Timur kondisinya masih rendah, namun tetap selalu melakukan antisipasi.
“Dan memang harus dilakukan kewaspadaan, sesuai SKB menteri maka sangat diperhatikan Level 1 harus dipertimbangkan vaksinasi dan prokes ketat saat PTM,” jelas Emil.
Baca juga: Dugaan Ijazah Palsu Bupati Sugiri Sancoko, DPRD Ponorogo Kunjungi Universitas Tritunggal Surabaya
Emil Dardak, sapaan akrabnya, menyarankan kepala cabang dinas kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota diperhatikan betul kapasitas pengelolaan Protokol Kesehatan (Prokes) masing-masing sekolah.
“Kalau dirasa masih belum yakin ya sudah, hati-hati. SKB 4 Menteri memang mewajibkan untuk tetap PTM. Dan tolong gencarkan vaksinasi pelajar dan bila perlu tambah personel untuk pengawasan prokes yang masih kurang,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.