Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Pukul Siswa di Surabaya, Eri Cahyadi Datangi Sekolah: Saya Tak Ingin Kejadian Ini Terulang

Kompas.com - 29/01/2022, 18:53 WIB
Ghinan Salman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merespons cepat beredarnya video kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru kepada salah satu siswanya yang duduk di bangku SMP di Kota Surabaya.

Dari video kekerasan tersebut, diketahui bahwa kejadian itu berlokasi di SMP Negeri 49 Kota Surabaya saat PTM 100 persen berlangsung pada Selasa (25/1/2022).

Eri pun langsung mengunjungi SMP Negeri 49 untuk memberikan pembinaan kepada seluruh guru dan tenaga pengajar.

Baca juga: Viral, Video Guru Pukul Siswa di SMP Surabaya, Dispendik Minta Maaf

Ia mengaku kaget dan kecewa dengan adanya kekerasan dalam video tersebut dan tak menginginkan kejadian itu terulang lagi.

"Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi di Surabaya, karena guru ini adalah orangtua, maka otomatis ngemonge (membimbingnya) harus dengan kasih sayang," kata Eri saat di SMP Negeri 49 Kota Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Eri memastikan kejadian serupa tidak akan terulang lagi di Kota Surabaya.

Sebab, jika hal itu terulang, maka ia akan berhadapan langsung dengan guru tersebut.

"Insya Allah tidak ada maksud guru ini sampai berlebihan, kadang yo onok kesele (iya ada capeknya). Maka, saya nyuwun tulung (minta tolong) dan saya titip menjaga anak-anak didik kita di sekolah, karena mereka adalah calon pemimpin Bangsa di masa depan," ujar dia.

Selanjutnya, terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Eri mengaku nanti akan ada pemeriksaan dari Inspektorat.

Namun, ia juga bersyukur bahwa guru yang telah melakukan kekerasan itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada siswanya, sebelum video tersebut beredar luas.

"Yaopo engkok, dilakoni bareng (bagaimana nanti, kita lewati bersama), maka saya nyuwun tulung (minta tolong) dan saya titip kepada Kepala Sekolah dan para bapak ibu guru untuk menjaga anak didik kita ini," terang Eri.

Agar kejadian ini tidak terulang kembali, ke depan ia meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengundang seluruh guru di Kota Pahlawan untuk diberikan penguatan.

Bahkan, untuk memastikan para guru-guru ini memiliki integritas dalam mengajar, Eri meminta untuk mengadakan tes integritas kepada para guru.

"Kita lakukan mulai Senin nanti, kita lakukan untuk guru di Surabaya," kata dia.

Ia tak menampik bahwa kejadian ini adalah salah satu dampak dari pembelajaran via daring yang hampir dua tahun dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Surabaya
Suami Istri Pemudik Alami Kecelakaan di Kota Batu, Istri Kritis

Suami Istri Pemudik Alami Kecelakaan di Kota Batu, Istri Kritis

Surabaya
Gempa M 5,0 Guncang Tuban, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Tuban, Tak Berisiko Tsunami

Surabaya
Menengok Tradisi Lebaran Ketupat di Jember, Warga Saling Berbagi Makanan

Menengok Tradisi Lebaran Ketupat di Jember, Warga Saling Berbagi Makanan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com