BANYUWANGI, KOMPAS.com- Sistem suara modern berdebum di sisi kanan dan kiri panggung Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (26/1/2022) malam.
Layar led lebar di belakang panggung, menampilkan video kreatif keindahan destinasi wisata Banyuwangi, dalam persiapan acara peluncuran Festival Banyuwangi 2022 itu.
Acara dibuka dengan penampilan seniman Banyuwangi, Gandrung Temuk, Catur Arum, Wandra, dan Nanda Feraro, diiringi Jazz Patrol. Sebagai bintang tamu, Ndarboy Genk tampil di akhir acara.
Dari pantauan di lapangan, tribun Gesibu Blambangan berisi banyak penonton yang didominasi kalangan muda. Sebagian ikut bersorak dan bernyanyi.
Baca juga: Banyuwangi Waspada Demam Berdarah
Sayangnya sebagian besar tidak patuh pada protokol kesehatan (prokes). Tanda silang di bangku tribun tetap diduduki dan sebagian orang membuka masker.
Mereka tetap bergeming meskipun Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dalam sambutannya, mengimbau agar penonton melaksanakan prokes.
"Kami ingin tetap menjaga kesehatan rakyat Banyuwangi dari penularan Covid-19. Maka kami mengingatkan kembali, jaga jarak dan selalu pakai masker. Saya tidak ingin ada kenaikan kasus Covid-19 klaster peluncuran Banyuwangi Festival nanti," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Rabu.
Imbauan dan teguran terkait penerapan prokes, sebetulnya juga telah disampaikan Satpol PP dan pembawa acara atau MC di awal acara.
Baca juga: Viral, Video Pemuda Bawa Benda Mirip Pistol Dikeroyok di Banyuwangi, Ini Penjelasan Polisi
Penonton dan jurnalis yang meliput juga dibatasi jumlahnya, yakni dari kalangan masyarakat sebanyak 200 orang. Kapasitas maksimal Gesibu Blambangan ialah 1.000 orang.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu mengatakan, penyelenggaraan acara tersebut telah didesain menerapkan prokes.
Pengunjung sebelum masuk harus memindai kode batang lokasi dengan aplikasi PeduliLindungi, diperiksa suhu tubuhnya dan harus mengenakan masker.
Namun pun demikian, pihaknya akan tetap menganalisis dan mengevaluasi penerapan prokes pada acara-acara Festival Banyuwangi.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Banyuwangi, dari Kerajaan Blambangan hingga Legenda Sri Tanjung
Polresta dan Kodim Banyuwangi juga siap mengerahkan personel hingga tingkat Babinsa dan Babinkamtibmas, untuk membantu pelaksanaan Festival Banyuwangi, demi menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Kita lihat mulai awal, tadi juga sudah mulai awal menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu kegiatan dalam pelaksanaan festival ini. Ke depannya akan kita analisis dan evaluasi, Insya Allah tahun 2022 bisa berjalan dengan lancar," kata Nasrun.
Bupati Ipuk mengatakan, salah satu target yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Festival Banyuwangi 2022 adalah meningkatkan kunjungan wisatawan.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat, tahun 2021 terdapat 2 juta kunjungan wisatawan, dengan total spending money atau nilai belanja Rp 2,3 miliar.
Tahun ini Kabupaten Banyuwangi ditargetkan memperoleh total uang belanja wisatawan sebanyak Rp 1 triliun, dengan 64 destinasi resmi yang dimiliki.
Baca juga: Cerita Warga di Pesisir Banyuwangi Olah Limbah Masker Jadi BBM
Perputaran uang tersebut masih dari belanja wisatawan atas jasa penginapan, angkutan, pemandu wisata, hingga pembelian kuliner dan oleh-oleh.
Peluang pergerakan ekonomi daerah itu, belum termasuk dari belanja anggaran untuk penyelenggaraan 99 festival, gairah pembangunan dan transaksi lainnya.
Untuk mencapai target itu, harus didatangkan 2,5 juta kunjungan wisatawan per tahun, dan menambah lama tinggal wisatawan, dari sebelumnya rata-rata dua hari semalam menjadi tiga hari dua malam.
"Sepuluh tahun Banyuwangi bergerak ekonominya, salah satunya dengan didukung festival. Wisata tumbuh di Banyuwangi juga didukung Banyuwangi Festival. Target Banyuwangi Festival banyak, selain ekonomi, kunjungan wisatawan, UMKM tumbuh, ekonomi kreatif kita tumbuh. Insya Allah banyak yang akan kita kembangkan," kata Bupati Ipuk.
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Mulai Masuk Salatiga, 2 Orang Positif
Virus Sars-Cov-2 varian Delta membuat jumlah kasus Covid-19 sempat meningkat tajam Juli 2021 di Kabupaten Banyuwangi. Sejumlah tenaga kesehatan pun terdampak.
Dari laman resmi Pemprov Jatim, saat itu, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi mencapai 3.366 dalam sebulan. Sebanyak 2.384 berakhir sembuh, dan 474 meninggal dunia.
Beruntung setelah itu, penambahan kasus positif berkurang, hingga Desember 2021.
Seakan-akan pandemi Covid-19 bakal berakhir di akhir tahun 2021, dengan hanya ada 57 kasus baru selama sebulan.
Namun di awal tahun 2022, per Jumat (28/1/2022), terdapat 57 kasus positif baru di Kabupaten Banyuwangi, 35 orang sembuh dan 28 berakhir dengan kematian.
Satgas Penanganan Covid-19 Nasional dalam situs resminya memperlihatkan, sekarang Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus harian aktif terbanyak keenam secara nasional.
Kabupaten Banyuwangi saat ini masuk zona hijau, atau dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1, dengan tingkat pembatasan paling ringan.
Baca juga: 4 Warga Rusia di Sulawesi Utara Ternyata Sempat Terjangkit Omicron
Namun Provinsi Bali dan kabupaten di sekitar Banyuwangi, termasuk dalam zona kuning atau PPKM level 2, sehingga harus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara lebih ketat.
Menghadapi risiko itu, Bupati Ipuk mengatakan, konsep festival diubah dengan memasukkan prokes dalam prosedur penyelenggaraan.
Selain itu, jumlah penonton luring dibatasi, sedangkan secara daring diperbanyak.
"Kalau dulu suksesnya festival dilihat dari jumlah penonton yang banyak, yang massal, sekarang berubah. Jadi jumlah viewer di media sosial yang banyak, itu baru acara dibilang sukses dalam Banyuwangi Festival," katanya lagi.
Tingkat vaksinasi Covid-19 yang telah mencapai 90 persen untuk dosis satu, juga diharapkannya bisa mengurangi risiko penularan dalam acara festival.
Bupati Ipuk dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi, kompak mengikuti acara peluncuran Festival Banyuwangi di Gesibu Blambangan tersebut sampai acara ditutup.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Banyumas Meningkat, Bupati: Kemungkinan Besar Omicron Sudah Masuk
Di belakang kursi VIP, berbaris belasan jebeng-thulik peserta pemilihan putra-putri daerah, dengan seragam kemeja hitam bertuliskan Duta Daerah Banyuwangi.
Masker yang dikenakan juga hitam.
Selain seragam hitam, yang juga menonjol dari mereka adalah, bawah anak-anak muda ini juga menikmati festival, larut dalam nyanyian dan jogetan, tapi mereka tetap bermasker sampai acara berakhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.