SURABAYA, KOMPAS.com- Isak tangis mengiringi proses pemakaman jenazah Erfando Ilham Nainggolan, mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) di TPU Keputih, Surabaya, Senin (24/1/2022) sore.
Erfando diketahui meninggal dunia saat mendaki Gunung Penganggungan pada Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Diduga Kelelahan, Mahasiswa Ubaya Meninggal Saat Mendaki Gunung Penanggungan, Ini Penjelasan Kampus
Hadir dalam upacara pemakaman, Rektor Ubaya Dr. Ir. Benny Lianto M.M.B.A.T dan Dekan Fakultas Psikologi Dr. Evy Tjahjono, S.Psi.,M.G.E.
Selain itu, beberapa kawan dekat Erfan di Fakultas Psikologi dan UKM Mapaus (Mahasiswa Pecinta Alam Ubaya) juga turut hadir.
"Kami seluruh keluarga besar civitas Ubaya menyampaikan duka mendalam. Semoga keluarga diberikan kesabaran, kekuatan, dan penghiburan,” kata Benny.
Menurut Benny, Erfando adalah sosok mahasiswa yang berprestasi.
“Erfando memiliki IP tinggi, sangat pandai, sangat penuh semangat, ingin mengikuti berbagai kegiatan kampus, bergabung dengan sahabat-sahabatnya. Ia punya mental dan karakter yang baik," cerita Benny.
Erfando adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya angkatan 2021. Selama satu semester perkuliahan, ia telah menunjukkan prestasi yang baik dengan raihan IP 3,921.
Tidak hanya di dalam kelas, Erfando juga menunjukkan kepribadian positif di luar kelas.
“Erfando sosok yang positif, sangat disiplin. Dia bisa mengoordinasikan diri dengan teman-teman yang lain. Tidak jarang Erfando bisa jadi koordinator buat teman-temannya. Orang yang gigih berusaha mencapai tujuannya dengan cara apapun,” kata Ketua UKM Mapaus, Teofilus Vedro Nagaputera.
Baca juga: Mendarat dari Malaysia, 1 PMI Meninggal di RS Haji Surabaya, Hasil Tes PCR Negatif Covid-19
Kehilangan sangat besar diungkapkan oleh kawan dekat Erfando yakni Muhamad Sholeh Sanjawi.
Teman Erfan selama di Fakultas Psikologi itu mengungkapkan obrolan terakhir bersama almarhum.
“Dia sempat bilang katanya mau menghilang, mau off, nggak aktif WhatsApp. Dia lalu bilang katanya akhir bulan pulang, tapi sekarang enggak pulang,” kata Sholeh kepada Kompas.com sambil menahan tangis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.