Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Nurhadi, Rumah Ambruk Saat Erupsi Semeru dan Menikah di Pengungsian: Hati Rasanya Nangis

Kompas.com - 13/01/2022, 06:53 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LUMAJANG, KOMPAS.com - Nurhadi (35) akhirnya bisa bernapas lega. Dia resmi menikah dengan Hasanah (30) pada 11 Januari 2022, setelah segala rencana indahnya sempat tertunda karena erupsi Gunung Semeru.

Rencana pasangan itu menikah mulanya gagal karena rumah keduanya ambruk akibat bencana letusan Gunung Semeru.

Kini pernikahan pasangan tersebut secara resmi tercatat di buku nikah, setelah sebelumnya keduanya menikah secara siri.

Baca juga: Di Posko Pengungsian Gunung Semeru, Nur Hadi dan Hasanah Menikah

Gagal menikah

Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) laporan per 6 jam tanggal 10 desember pukul 12.00 - 18.00 Wib terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berdurasi 30-35 detik.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) laporan per 6 jam tanggal 10 desember pukul 12.00 - 18.00 Wib terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berdurasi 30-35 detik.

Nurhadi dan Hasanah sedianya akan melangsungkan pernikahan secara sah pada 20 Desember 2021 di rumahnya, di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Tetapi rencana itu kandas karena bencana.

Selain rumah ambruk, semua kebutuhan sembako yang sudah dipersiapkan untuk hajatan ikut tertimbun material bangunan rumah.

Dokumen-dokumen kependudukan pun hilang akibat erupsi Semeru.

Nurhadi pun sempat putus asa bisa mengikat janji secara resmi dengan Hasanah.

Baca juga: Terungkap, Sosok Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru

Rencana menikah setelah pulih

Sebetulnya, Nurhadi ingin menikahi Hasanah setelah kondisi pulih, yakni setelah dia bisa kembali bekerja dan punya rumah.

Namun oleh perangkat desa, mereka disarankan untuk segera menikah agar masuk dalam daftar penerima hunian sementara (huntara).

"Jadi ceritanya waktu ada pendataan penerima huntara aku sama istri ditanyai status sama petugas. Aku sama istri bisa dikasih rumah baru kalau surat kartu keluarga sudah jadi satu. Pikirku ini kesempatan, apalagi sebelumnya aku sama istri juga sudah setor syarat-syarat ke KUA," ujarnya, dikutip dari Tribun Madura.

Mereka pun melangsungkan pernikahan di pengungsian korban erupsi Semeru, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Soal Sesajen Ditendang di Gunung Semeru, Yenny Wahid: Mencederai Keyakinan Masyarakat

 

ilustrasi menikahPEXELS/NATASHA FERNANDEZ ilustrasi menikah
Ke salon naik motor

Pernikahan, kata dia, berlangsung dengan penuh keterbatasan.

Mulai pukul 06.00 WIB, mereka berangkat ke salon untuk berdandan dengan mengendarai sepeda motor.

Dua jam persiapan, mereka pun kembali ke pengungsian

"Hati itu rasanya nangis semua serba terbatas. Bayangkan aja mana ada pengantin berangkat sendiri ke salon naik sepeda motor. Apalagi di jalan istriku bilang jangan kenceng-kenceng kalau nyetir, nanti bulu matanya bisa lepas kena angin," ujar Nurhadi.

Baca juga: Terungkap, Sosok Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru

Bulan madu di bilik asmara

Akhirnya mereka duduk di meja pelaminan dan mengucap janji suci dengan meletakkan uang tunai Rp 100.000 di meja penghulu.

Pengungsi dan relawan kemudian mengucapkan selamat kepada pasangan tersebut.

Mufidun Amin Sekretaris Desa Penanggal langsung menyerahkan kunci bilik asmara kepada pengantin.

"Bulan madunya di bilik asmara aja," sahut Hasanah sembari tertawa.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi)

Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Kisah Haru Cinta Bersemi di Pengungsian Gunung Semeru, Sejoli ini Gelar Akad di Tengah Keterbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com