Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pertempuran Surabaya: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 24/12/2021, 21:04 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah pertempuran Surabaya merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Dikutip dari semarangkota.go.id, pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia
dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran Surabaya
juga pertempuran pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran Surabaya juga satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas pahlawan Indonesia terhadap kolonialisme.

Baca juga: Mengenang Pertempuran Surabaya, Cikal Bakal Peringatan Hari Pahlawan

Awal Mula Pertempuran Surabaya

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda.

Walaupun begitu, tetap ada bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris
di Surabaya.

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jenderal Mallabi ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia
dan berakibat pada keputusan penggantian Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.

Baca juga: Pertempuran Surabaya, Pertempuran Indonesia Pertama setelah Proklamasi

Ultimatum 10 November 1945

Eric mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.

Selain itu, Eric juga mengancam akan menggempur Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Apabila, orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Pihak Inggris juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.

Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dasyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu.

Baca juga: 10 November 1945: Batas Akhir Ultimatum Sekutu Picu Pertempuran Surabaya

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan 'neraka' karena kerugian yang disebabkan pertempuran tidaklah sedikit.

Korban Pertempura Surabaya dan Hari Pahlawan

Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil.

Selain itu diperkirakan, sebanyak 150.000 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya dan
tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta
puluhan alat perang rusak dan hancur.

Disamping banyaknya pejuag gugur dan banyak rakyat menjadi korban, namun semangat membara yang ditunjukkan rakyat Surabaya membuat Inggris merasa terpanggang di neraka. Akhirnya, kota Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan.

Baca juga: [POPULER TREN] Profil Enam Tokoh Pahlawan Nasional Baru | Pertempuran Surabaya, Cikal Bakal Peringatan Hari Pahlawan

10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentangg Hari-hari Nasional yang bukan hari libur ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Keputusan itu untuk mengenang jasa pahlawan dan mengenang tragedi 10 November di Surabaya. Kini, setiap tahunnya bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com