Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Pengungsian Korban Bencana Erupsi Semeru Dijadikan Lokasi Syuting, Begini Respons Relawan

Kompas.com - 22/12/2021, 20:22 WIB
Bagus Supriadi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com – Lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dijadikan tempat syuting sinetron. Proses syuting itu viral di media sosial dan menuai kritikan.

Seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @lumajang.ku.

Video dalam akun tersebut menunjukkan pria dan wanita sedang berdiri kemudian berpelukan. Pada video itu tertulis kata-kata 'dimana rasa empatimu?'

Syuting itu dilakukan kemarin (Selasa, 21 Desember) di posko Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro,” kata relawan mandiri Rayyan Agung kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Erupsi Semeru Dinilai Tidak Etis, PDI-P: Kami Tidak Mengerti

Rayyan menyayangkan adanya kegiatan pengambilan gambar untuk sinetron tersebut. Sebab, masih banyak korban bencana erupsi Gunung Semeru yang belum ditemukan.

“Banyak warga yang tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tapi saudara, ibu, ayah dan lainnya,” jelasnya.

Dia menilai, belum tentu tayangan sinetron itu bermanfaat bagi korban terdampak awan panas Gunung Semeru.

“Belum tentu korban bencana bermanfaat dengan kegiatan itu,” jelasnya.

Rayyan mengatakan, ketika proses syuting itu berlangsung, banyak warga yang bertanya-tanya. Mereka heran kenapa tempat pengungsian dijadikan tempat pengambilan gambar untuk sinetron.

“Akhirnya saya sampaikan video itu melalui media sosial,” jelasnya.

Baca juga: Viral, Video Relawan di Gunung Semeru Berlarian Saat Awan Panas Turun, Ini Penjelasan BPBD Lumajang

Rayyan mengaku sengaja mengabadikan pengambilan gambar itu supaya diketahui oleh pemangku kebijakan dan masyarakat secara luas. Karena menurutnya, banyak yang menilai syuting di lokasi pengungsian bencana tidak etis dan tidak layak.

Rayyan mengaku juga melihat surat yang beredar terkait pengajuan izin pengambilan untuk syuting itu. Namun, dirinya tidak mengetahui apakah pengambilan gambar syuting sinetron itu mendapatkan izin atau tidak.

 

 

 

“Yang saya ketahui masih mengajukan pengajuan, belum keluar izin,” tambah dia.

Untuk itu, dia berharap agar bencana awan panas Gunung Semeru tidak dijadikan sebagai tempat mengambilan keuntungan.

"Itu mengambil keuntungan dari bencana kalau menurut saya,” ungkapnya.

Diketahui, Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 10.400 warga yang mengungsi di 406 titik hingga Senin (20/12/2021) pukul 18.00 WIB. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 50 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com