Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Kakak Adik di Sidoarjo, Berawal Cinta Ditolak hingga Mayat Ditemukan Dalam Sumur

Kompas.com - 08/09/2021, 07:12 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Polresta Sidoarjo menangkap HE (25), terduga pelaku pembunuhan kakak beradik di Sidoarjo pada Selasa (7/9/2021).

DF (20) dan adiknya, DK (13), ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di belakang rumah.

HE ditangkap di salah satu rumah indekos di Sedati, Sidoarjo. Penangkapan dilakukan kurang dari 24 jam setelah mayat kakak beradik itu ditemukan.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, polisi menembak pelaku karena berusaha kabur saat penangkapan.

"Kami lakukan tindakan terarah dan terukur kepada pelaku karena berusaha melarikan diri," kata Wahyu di Polresta Sidoarjo, Selasa.

Kronologi pembunuhan

Wahyu mengungkap motif pembunuhan kakak beradik tersebut. Menurutnya, pelaku menaruh hati kepada DF.

Baca juga: Berawal Temuan Darah di Belakang Rumah, Kakak-beradik di Sidoarjo Ditemukan Tewas Dalam Sumur

"Motifnya, tersangka sakit hati karena perasaan cintanya ditolak oleh korban, bukan dendam keluarga," kata Wahyu.

Peristiwa itu bermula ketika pelaku tiba di rumah korban di Desa Wedoro, Kecamatan Waru Sidoarjo. HE hendak menyatakan perasaannya kepada korban.

Tiba di rumah korban, HE langsung memegang tangan korban untuk mengajak bicara. Korban yang tak terima langsung berteriak.

HE pun panik dan membekap mulut korban agar tidak mengeluarkan suara. HE lalu menarik korban ke dalam rumah.

Mendengar suara cek-cok pelaku dan kakaknya, DK lalu keluar sambil membawa pisau dapur.

"Akhirnya adik korban DK keluar dengan membawa pisau dapur untuk menyelamatkan kakaknya dari pelaku," jelas Wahyu.

Pelaku yang melihat DK membawa pisau lalu melepaskan tangan DF. Ia mencoba merebut pisau dari DK.

Aksi tarik menarik pun terjadi. Setelah merebut pisau tersebut, pelaku menyerang DK. Remaja itu tewas karena mengeluarkan banyak darah.

DF berteriak melihat adiknya tergeletak bersimbah darah. Pelaku yang panik lalu menganiaya DF hingga tewas.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku membersihkan darah yang tercecer di lantai dengan sarung.

 

Pelaku lalu menyeret kedua jenazah itu dari ruang tamu ke dekat sumur di belakang rumah. Pria itu mengikat kaki kedua korban dengan batu sebagai pemberat. HE kemudian menenggelamkan kakak beradik itu ke dalam sumur.

Wahyu menyebutkan, sumur itu memiliki kedalaman sekitar lima sampai enam meter.

"Setelah dilakukan penelusuran dengan lampu senter, terlihat helm korban warna hitam, ternyata pelaku setelah memasukkan jenazah jua memasukkan pakaian korban ke dalam sumur agar tidak terlihat langsung," kata Wahyu.

Baru setahun kenal

Wahyu menyebut, pelaku merupakan warga Kediri yang berprofesi sebagai sopir rental. HE telah mengenal DF selama setahun terakhir.

Perkenalan selama setahun itu membuat pelaku jatuh hati pada perempuan tersebut.

Baca juga: Pembunuh Kakak-beradik di Sidoarjo Ditangkap, Motif Pelaku karena Cinta Ditolak Korban

"Identitas pelaku ini dia pekerjaannya adalah sopir rental, dia warga Kediri, tapi ngekos di Sedati," kata Wahyu.

Dalam penangkapan pelaku, polisi juga menyita empat ponsel berbagai merek serta laptop dan mobil milik korban.

Atas perbuatannya, HE dijerat Pasal 338, 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara. Lalu, Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undanng Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

(SUMBER: KOMPAS.com/Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com