KOMPAS.com - Setelah ditipu pembeli yang membayar dengan uang palsu Rp 100.000, lapak Sumarmi, penjual ubi di Pasar Mojok, Kediri, tampak sepi.
Sumarmi tak lagi duduk di atas terpal, tempat dirinya biasa menjajakan umbi-umbian.
Saat dihubungi Kompas.com, Sumarmi bercerita sudah lama berjualan umbi-umbian. Namun, sebelumnya ia tak berjualan di Pasar Mojo. Sumarmi mengaku baru tujuh bulan berjualan di Pasar Mojo.
Barang dagangan itu juga tak berasal dari ladangnya sendiri. Suami Sumarmi yang membeli umbi-umbian itu di pasar besar.
Keuntungannya juga tak besar. Sekitar satu kilogram ubi, Sumarmi mendapat Rp 1.000.
Baca juga: Kisah Ketua RT di Surabaya yang Bekerja Keras Memutus Penyebaran Covid-19 di Wilayahnya...
Kerugian yang ditanggung Sumarni tak cuma dua kilogram ubi senilai Rp 10.000, tetapi juga uang kembalian Rp 90.000.
"Uang Rp 100.000 bisa dapat ubi sekarung. Sekarung itu biasanya baru habis lima hari," kata Sumarmi saat dihubungi, Minggu (8/8/2021).
Sumarmi mengaku berjualan ubi untuk menghidupi suaminya dan seorang anak.
"Suami saya enggak kerja. Aktivitasnya bantu-bantu saya mempersiapkan barang dagangan," ujar Sumarmi.
Selain ubi, Sumarmi juga menjual ketela dan labu. Sehingga, dagangan di lapaknya bervariasi dan bisa menarik pembeli.
Saat ditanya mengapa tak lagi terlihat di Pasar Mojo, warga Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, itu mengaku istirahat di rumah.
"Saya istirahat." jelasnya.
Sebelumnya, Sumarmi menjadi korban peredaran uang palsu oleh seorang pembelinya, Jumat (6/8/2021).
Menjelang siang saat pasar mulai bubar, datang seorang wanita bersama anak kecil ke lapak Sumarmi.
Baca juga: Sumarmi, Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000 adalah Tulang Punggung Keluarga
Wanita paruh baya tersebut membeli dua kilogram ubi dengan uang kertas nominal Rp 100.000. Setelah membayar, pembeli itu pergi mengendarai motor.
Tak lama, Sumarmi curiga dengan tampilan uang yang diterimanya. Ia lalu bertanya kepada pedagang lain. Dari sana, diketahui uang tersebut palsu.
Sumarmi langsung tertunduk lesu, matanya berkaca-kaca. Upayanya mengejar pembeli tadi juga tidak berhasil.
(KOMPAS.com/Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.