KOMPAS.com - Trianto (47), memutuskan menjual rumah adat berkonsep Osing miliknya untuk membantu warga Palestina.
Rumah yang terletak di Puri Brawijaya, Blok XE 4-8, Banyuwangi, itu dijual seharga Rp 750 juta.
Rumah itu pertama kali ditawarkan kepada pembeli pada 15 Mei 2021. Pada 18 Mei, rumah tersebut dibeli seorang warga Banyuwangi yang berdomisili di Probolinggo.
Rumah tersebut laku senilai Rp 600 juta. Pembeli yang bernama Ira itu telah membayarkan uang muka senilai Rp 5 juta.
Dari hasil penjualan rumah itu, Trianto akan menyumbangkan uang sebesar Rp 275 juta ke Palestina lewat lembaga penyalur.
Baca juga: Kronologi 12 Personel TNI Diserang OTK di Pegunungan Bintang, Ditembak Saat Perbaiki Mobil Mogok
"Untuk wakaf sebesar sekitar Rp 275 juta lewat ACT akan kami penuhi. Selebihnya buat keluarga sebagai kewajiban kepala rumah tangga," kata Trianto saat dihubungi, Rabu (19/5/2021).
Menurut Trianto, sebanyak 30 orang telah menawar rumah itu sejak pertama kali diiklankan.
Sampai akhirnya, Trianto memutuskan melepas rumah itu kepada Ira yang telah membayar uang muka senilai Rp 5 juta.
"Rumah telah terjual dan saya tutup penjualan," kata dia.
Ia mengatakan, pembayaran rumah itu akan dilunasi pada awal Juni 2021.
Meski begitu, Trianto enggan menanggapi saat ditanya apakah harga itu telah menutupi biaya pembangunan rumah tersebut.
Ia mengaku tak terlalu memperhitungkan laba dan rugi. Pembangunan rumah itu, kata dia, cukup hemat biaya.
"Saya tidak terlalu memperhitungkan laba rugi karena waktu itu saya juga cukup hemat dalam pembuatan rumah ini. Kami kerjakan dengan tukang sendiri dibantu oleh teman di Banyuwangi," katanya.
Sebelumnya, sebuah unggahan tentang seorang warga yang menjual rumahnya untuk membantu rakyat Palestina viral di Instagram. Pemilik rumah itu bernama Trianto (47), warga asal Klaten, Jawa Tengah.
Baca juga: Rumah yang Dijual untuk Bantu Warga Palestina Telah Laku Rp 600 Juta
Trianto mengatakan, keinginannya membantu rakyat Palestina murni karena kemanusiaan.
Ia tergugah karena anak-anak dan warga sipil menjadi korban akibat konflik tersebut. Kabar itu ia dengar dari sejumlah media sosial dan sejumlah pemberitaan.
Ia menjelaskan, uang yang akan disumbangkan yakni 50 persen dari hasil penjualan setelah dipotong pajak, fee mediator, dan tanggungan saat pembangunan sebesar Rp 100 juta.
Rumah miliknya berkonsep rumah adat Osing Banyuwangi dengan luas tanah 230 meter persegi.
(KOMPAS.com/Imam Rosidin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.