Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Seorang Pria Bacok Pemuda hingga Tewas, Berawal Pergoki Istri Masuk ke Rumah Korban

Kompas.com, 5 Maret 2021, 11:43 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Syaifudin Sahab (21), tewas di halam rumahnya di jalan Tenggumung Wetan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/3/2021).

Korban dibacok oleh pelaku berinisial HSN, yang merupakan suami dari teman wanita korban.

Dari pemeriksaan polisi, motif pelaku melakukan pembunuhan itu karena cemburu.

Baca juga: Bacok Seorang Pemuda hingga Tewas, Pelaku Emosi Melihat Korban Menarik Tangan Istrinya

Kronologi kejadian

Diceritakan HSN, saat kejadian itu dirinya melintas di depan rumah korban sekitar pukul 09.30 WIB usai pulang bekerja dari pasar.

Namun, tak sengaja ia melihat sepeda motor istrinya berada di depan rumah tersebut dan sedang dituntun masuk oleh korban ke dalam rumahnya.

"Saya tidak sengaja melihat sepeda istri saya dituntun masuk oleh pria itu (korban). Karena saya penasaran saya tunggu di depan rumahnya tapi tidak juga keluar," kata HSN di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (4/3/2021).

Karena saat itu ia mendengar pertengkaran antara istrinya dan korban, lalu ia masuk ke dalam rumah itu hingga akhirnya terjadi perkelahian.

Lantaran tersulut emosi dan terbakar cemburu, ia langsung mengeluarkan pisau dan menghujamkannya ke tubuh korban hingga tewas. Usai kejadian itu ia lalu kabur.

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa Tewas Ditikam 2 Pemuda gara-gara Saling Tatap Saat Beli Nasi Goreng

Pelaku ditangkap

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, setelah mendapat laporan itu pihaknya langsung melakukan penyelidikan.

Aksi penikaman pelaku terhadap korban saat itu sempat terekam kamera pengawas atau CCTV dari rumah tetangga korban.

Setelah berhasil melakukan identifikasi itu, kurang dari 24 jam pelaku berhasil ditangkap saat bersembunyi di rumah milik orangtuanya di Madura.

Dari pemeriksaan yang dilakukan itu pelaku mengakui perbuatannya. Antara pelaku dan korban diketahui tak saling kenal.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibacok di Halaman Rumahnya, Polisi: Dugaan Sementara Motifnya Asmara

Adapun motif pelaku melakukan tindakan itu diduga karena cemburu.

"Kalau istrinya kenal dengan korban lewat Facebook setahun terakhir. Soal hubungan khusus istri pelaku dengan korban masih kami dalami," kata Ganis.

"Dugaan sementara karena motif asmara. Korban diduga memiliki hubungan khusus dengan istri pelaku. Tapi masih kami dalami lagi," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Gananta menambahkan.

Atas perbuatan yang dilakukan itu pelaku dijerat Pasal 351 ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : Dheri Agriesta

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau