Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kios Pulsa Jual Film Porno

Kompas.com, 15 April 2008, 06:44 WIB

Bermodalkan satu unit komputer, MCR, bluetooth, dan kabel data, penjaja nada dering sudah bisa memulai usahanya.  Mereka juga menjajakan lagu dengan tipe MP3 yang dijual Rp 20.000 untuk 18 lagu, atau Rp 7.000 untuk 10 lagu.

Tersedia juga berbagai aplikasi seperti software kamus, atau game HP yang dijual Rp 10.000 untuk 4 aplikasi. Tersedia juga berbagai gambar untuk wall paper dan screen saver  yang berbau porno, seperti gambar wanita berbikini atau bugil. Ada pula yang berupa gambar kartun beradegan seks. Harganya Rp 10.000 untuk 4 screen saver.

Film lokal

Penjualan potongan-potongan film porno di kios-kios pulsa dan ponsel juga masih terjadi di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Rata-rata kios ponsel seperti ini menjual lagu-lagu nada dering bagi para pengguna ponsel, di samping mereka juga menjual file film porno atau gambar-gambar seksi.

Di kawasan Cibubur, tak jauh dari pertokoan Arungdina, salah satu pemilik kios ponsel mengaku masih menjual potongan film porno yang bisa ditransfer lewat bluetooth maupun lewat kabel data. "Tapi, sudah tidak seramai dulu. Sekarang potongan-potongan film porno seperti ini lebih murah didapatkan dan di-download lewat internet," kata Usman, salah seorang penjaga kios ponsel.

Di tempat ini, potongan-potongan film forno dijual cukup variatif, yakni mulai Rp 3.000 sampai Rp 10.000 per file. Untuk potongan film porno atau gambar wanita seksi tanpa busana sedang menari dengan durasi setengah menit dijual Rp 3.000. Sedangkan untuk durasi 1 sampai 3 menit dijual Rp 7.000. Dan durasi 4 sampai 5 menit dijual Rp 10.000.

Namun, bila ingin lebih murah, kios ini juga menjual per paket, yakni Rp 10.000 untuk mendapatkan 3 file potongan film porno, 2 film berdurasi setengah menit ditambah satu film berdurasi 3 menit. Atau paket Rp 15.000, yakni 2 film porno berdurasi 3 menit ditambah dua film porno berdurasi 5 menit. "Tapi semuanya masih bisa ditawar atau nego-lah. Soalnya sekarang sudah jarang yang beli film seperti ini. Tidak seperti dulu sewaktu belum ada bluetooth," ujarnya.

Menurut Usman, sewaktu teknologi bluetooth belum banyak dimiliki pengguna ponsel pada tahun 2006, potongan film porno sangat laris. "Kita mentransfernya lewat kabel data," katanya. Menurut dia, kini yang paling banyak dicari adalah potongan-potongan film porno lokal, termasuk potongan film skandal mantan anggota DPR dan seorang artis. "Potongan gambar yang tak sampai 1 menit itu, dulu kita jual Rp 10.000. Bahkan saat VCD-nya laris, kita masih bisa bersaing dengan menjual Rp 5.000," katanya.

Pelanggan film porno, kata Usman, tak mempunyai segmentasi tertentu. Mulai dari pelajar SMP hingga orang tua, pernah menjadi konsumennya. "Tapi, semuanya adalah laki-laki. Nggak ada yang perempuan," katanya.

Sudah basi

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat