Mereka menempuh perjalanan laut selama 4 jam di tengah angin kencang di Selat Madura.
Setibanya di Pelabuhan Pasuruan, aparat kepolisian dari satuan Polairud mengawal Kapal Layar Motor (KLM) Sampoernani Baru dan Pandanwangi yang mengangkut rombongan tersebut.
Dengan sangat hati-hati, perahu yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan itu mendekati dermaga.
Satu per satu, penumpang, termasuk anak-anak, turun dari kapal.
Mahmud, salah satu warga yang ikut dalam rombongan, mengungkapkan rasa leganya setelah tiba di Kota Pasuruan.
"Alhamdulillah sudah tiba, tadi angin memang sedikit kencang tapi selalu berdoa agar perjalanan kami selamat," ujarnya.
Kasat Polairud Polres Pasuruan Kota, AKP Edy Suseno, menjelaskan bahwa kedatangan jemaah haul Mbah Hamid melalui jalur laut hampir terjadi setiap tahun.
Pihaknya selalu memantau cuaca dan kondisi laut dengan menyiagakan dua kapal untuk mengawal kapal para jemaah, yaitu Kapal Polisi X-1048 dan KP X-1003.
"Sejak pagi, kapal rombongan itu berangkat sudah memberitahukan sebelumnya. Jadi kami siap untuk mengawal saat mau masuk pelabuhan," ujarnya.
Edy juga menekankan pentingnya keselamatan saat kembali ke Sampang.
Pihak Satuan Polairud mengimbau agar penumpang tetap memperhatikan cuaca, kondisi laut, dan keamanan kapal.
Haul Mbah Hamid merupakan agenda tahunan yang selalu dihadiri ribuan umat Muslim dari luar Pasuruan.
Rangkaian acara haul ke-44 berlangsung sejak 31 Agustus hingga 2 September 2025.
Puncak acara berupa pembacaan Maulid Nabi dan ceramah agama yang akan dilaksanakan pada Selasa (02/09/2025) pagi.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/01/222511178/demi-hadiri-haul-mbah-hamid-ratusan-warga-madura-melaut-4-jam-di-selat