Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran HIV, pasca sejumlah pekerja warung kopi di lokasi prostitusi terselubung terdeteksi terpapar HIV.
Kabid Penegakan Perda (Garda) Satpol PP, Hendra Asmara Putra, mengatakan petugas gabungan melakukan tracing terhadap pekerja di 10 THM, karena mereka juga rawan terhadap penyakit menular.
“Tadi malam jumlah pekerja 101 orang. Sasarannya tidak hanya di kota saja, tapi juga THM yang ada di kecamatan pinggiran,” ujarnya melalui pesan singkat pada Minggu (11/5/2025).
Hendra Asmara menambahkan, dari hasil 101 pekerja THM yang diperiksa, semuanya dalam kondisi sehat.
Dia memastikan pemerintah daerah tidak tebang pilih dalam mencegah penyebaran HIV terhadap pelaku hiburan malam di Kabupaten Ponorogo.
“Hasil dari tes kesehatan 101 sehat semua, tidak ada yang terindikasi (HIV). Memang 101 itu belum semua karena ada beberapa yang belum hadir."
"Nanti yang belum hadir akan diperiksa sendiri di Puskesmas, karena memang sudah SOP-nya begitu,” imbuh dia.
Pemkab Ponorogo sebelumnya gencar melakukan tracing, pemeriksaan tes massal HIV terhadap pekerja prostitusi berbalut warung kopi di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Demangan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Sebelumnya, dari skrining terhadap 29 pekerja warung kopi, 13 di antaranya terindikasi terpapar HIV.
Sementara hasil skrining pekerja prostitusi berbalut warung kopi lainnya di sejumlah tempat di Kecamatan Jenangan, Babadan, dan Sukorejo, petugas gabungan mendapati ada 10 pekerja warung kopi yang terdeteksi terpapar HIV.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/05/11/170636178/belasan-pekerja-warung-kopi-di-ponorogo-terpapar-hiv-thm-jadi-sasaran