Salin Artikel

Harga Bunga Mawar Naik karena Banyak Permintaan Jelang Ramadhan

MAGETAN, KOMPAS.com - Petani bunga mawar di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, panen pesanan menjelang bulan Ramadhan. Harga bunga mawar pun kini naik.

Sarni, petani bunga mawar di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, mengatakan, di hari biasa, permintaan bunga mawar hanya sekitar 30 takar atau senik, alat untuk menampung bunga mawar yang terbuat dari bambu yang berisi 1,2 kilogram.

"Jelang Ramadhan ini permintaan sampai 70 takar atau senik, naik dua kali lipat. Biasanya bunga dari sini untuk bunga tabur makam," kata Sarni saat ditemui di kebum bunga miliknya, Rabu (6/4/2024).

Sarni menambahkan, selain permintaan, harga bunga mawar per takar juga naik, dari harga biasanya Rp 30.000 menjadi Rp 100.000.

"Sehari kalau menjelang Lebaran bisa mendapatkan keuntungan Rp 2 sampai 3 juta," imbuhnya.

Di lahan seluas 500 meter persegi, Sarni mengaku sudah lama bertani bunga mawar. Lahan itu bahkan sudah ditanami bunga mawar sejak nenek moyangnya dahulu. Sebab, kondisi udara kaki Gunung Lawu bagus untuk tanaman bunga mawar.

Dia mengelola sendiri  kebun mawar miliknya.

Kata Sarni, pembeli bunga mawar menjelang Ramadhan bukan hanya dari Kabupaten Magetan, tetapi juga berasal dari Madiun, Ngawi, Cepu, Bojonegoro hingga Karanganyar dan Solo.

"Untuk memperbanyak bunga sebulan yang lalu dilakukan pemangkasan pohon biar tumbuh bunga yang lebih banyak menjelang Ramadhan. Biasanya harga bagus sampai lebaran nanti. Kalau pembeli datang langsung ke sini dari Solo, Karanganyar, bahkan dari Bojonegoro dan Cepu," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/06/161641778/harga-bunga-mawar-naik-karena-banyak-permintaan-jelang-ramadhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke