Salin Artikel

Cak Imin Sebut Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Harus Dihentikan

Pasangan dari Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan itu mengatakan, pengelolan tambang emas Tumpang Pitu yang berada di Kecamatan Pesanggaran, tersebut tidak boleh diteruskan.

Menurut pria yang kerap disapa Cak Imin itu, dalam proses pembangunan pertambangan yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo itu, terjadi ekplorasi dan eksploitasi yang tidak disiplin, sehingga memerlukan perubahan.

"Saya dengar ada eksplorasi dan eksploitasi. Selalu pembangunan tidak disiplin di dalam proses eksploitasi dan eksplorasi. Ini tidak boleh diteruskan, dan harus kita lakukan perubahan," kata Cak Imin saat bertemu para saksi TPS di Hotel Surya Banyuwangi, Rabu (7/2/2024).

Bahkan, Cak Imin mengaku mendapat laporan bahwa pengelolaan lingkungan di tambang emas Tumpang Pitu juga mengganggu lingkungan.

"Saya dapat laporan limbahnya itu sampai ke laut. Karena itu harus ditekankan lagi, harus dievaluasi lagi," katanya.

Cak Imin mengungkapkan setiap ekplorasi lingkungan, khususnya dalam dunia pertambangan, harus benar-benar menghitung dampak yang ditimbulkan.

"Setiap eksploitasi harus betul-betul menghitung dampak lingkungan dan tidak lagi abai," ujar Cak Imin.

Cak Imin menegaskan, dunia pertambangan merupakan salah satu fokus perjuangan dirinya bersama Anies Baswedan.

"Pertambangan menjadi satu momentum taubat ekologi dari pasangan Amin," tegas Cak Imin.

Bahkan, menurut Cak Imin, Paus Fransiskus pernah menyatakan jika dunia pertambangan saat ini sudah genting. Maka dari itu harus dimulai dengan taubat.

"Sehingga kita lakukan tobat ekologi, yang itu artinya dimulai dari pemerintah harus punya etika lingkungan," terang Cak Imin.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Cak Imin memaparkan harus dimulai dengan landasan azas keadilan.

"Harus punya keadilan sosial, keadilan ekologi dan keadilan antar generasi," tandas Cak Imin.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/07/133458078/cak-imin-sebut-tambang-emas-tumpang-pitu-banyuwangi-harus-dihentikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke