Salin Artikel

Alami Erupsi, Gunung Semeru Luncurkan Kolom Abu Setinggi 1.300 Meter

LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi, Jumat (2/2/2024).

Erupsi berupa letusan asap terjadi pada pukul 15.21 WIB dengan ketinggian kolom abu 1.300 meter.

Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru Sigit Rian Alfian mengatakan, erupsi terekam seismograf dengan amplitudo 23 milimeter dan berdurasi 124 detik.

Kolom abu berwarna kelabu dan berintensitas tebal tampak keluar dari atas puncak kawah dan mengarah ke timur laut.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru, pukul 15.21 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.300 meter di atas puncak," kata Sigit di Lumajang.

Sigit menambahkan, pantauan petugas sejak pukul 00.00 - 12.00 WIB, secara kegempaan, Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 42 kali.

Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, meski beberapa kali mengalami erupsi, kondisi Gunung Semeru sampai saat ini masih normal.

Beberapa kalo erupsi dan guguran yang terjadi juga tidak menimbulkan dampak langsung bagi masyarakat.

"Kondisi Gunung Semeru masih normal, statusnya tetap pada level III. Memang beberapa kali erupsi tapi masih ada di radius aman dari pemukiman warga," kata Patria.

Meski begitu, Patria mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berisiko terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Selain itu, kata Patria, dalam radius 5 kilometer dari kawah Gunung Api Semeru agar tidak dilakukan aktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

"Waspadai risiko awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," imbaunya.

Khusus para penambang pasir di aliran sungai yang berhulu ke Gunung Semeru, Patria meminta agar para penambang segera beranjak dari sungai apabila cuaca sudah mendung.

Sebab, risiko banjir lahar hujan Gunung Semeru bisa terjadi kapan saja baik dengan intensitas kecil maupun besar.

"Bagi para penambang agar segera menepi jika cuaca mulai mendung, terlebih jika sirine sudah berbunyi untuk segera meninggalkan aliran sungai," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/02/180146278/alami-erupsi-gunung-semeru-luncurkan-kolom-abu-setinggi-1300-meter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke