Salin Artikel

Bupati Sumenep Bentuk Tim Khusus Selidiki Kematian Bayi Usai Diambil Sampel Darah

SUMENEP, KOMPAS.com - Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku sudah membentuk tim satuan tugas khusus (satgasus) untuk menyelidiki kematian bayi di Batang-Batang, Sumenep. Bayi itu meninggal usai dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit oleh pihak puskesmas.

Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) yang merupakan skrining untuk mengetahui apakah bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak.

"Tim sudah saya bentuk untuk melakukan penyelidikan kasus ini (kematian bayi usai diambil sampel darah dari tumit) secara mendalam," kata Fauzi dalam keterangannya, Selasa (5/12/2023).

Fauzi menjelaskan, pemerintah Kabupaten Sumenep akan memberikan perhatian khusus terhadap kasus tersebut dan meminta dinas kesehatan untuk turun langsung dan terlibat dalam penyelidikan itu.

Masyarakat, lanjut dia, harus bisa diberikan Informasi secara penuh tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Pemkab Sumenep memberikan perhatian khusus kepada dinas kesehatan. Masyarakat harus mengetahui yang sebenarnya terjadi," kata dia.

Tim satgasus itu terdiri dari sejumlah elemen, termasuk tiga organisasi tenaga kesehatan yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sumenep.

"Saya melibatkan berbagai unsur, mulai dari tenaga kesehatan, akademisi, hingga perwakilan organisasi profesi kedokteran, kebidanan, dan keperawatan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bayi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berusia lima hari meninggal usai dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

Awalnya, buah hati dari Aziz dan Rumnaini yang merupakan warga Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep itu lahir di Puskesmas Batang-Batang, Sumenep, Rabu (15/11/2023) lalu.

Saat lahir, kondisi bayi dan sang ibu dalam kondisi sehat. Pihak puskesmas selanjut memperbolehkan keduanya pulang pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Namun, pada Sabtu (18/11/2023), buah hati dari Aziz yang merupakan saudara kandung dari Anwar itu diminta kembali ke puskesmas. Pihak Puskesmas, akan melakukan pengambilan sampel darah pada bayi tersebut.

Setalah pengambilan sampel darah dari tumit, bayinya langsung demam tinggi disertai sesak napas, bekas pengambilan sampel darah di tumit bayi terlihat hitam pekat.

Demam dan sesak napas tersebut berlangsung hingga Minggu (19/11/2023). Atas kejadian itu, keluarga bayi, lanjut Anwar, membawa bayi ke Puskesmas Batang-Batang. Penanganan medis langsung dilakukan.

Namun, hingga tiba Senin (20/11/2023), gejala sesak napas belum reda. Akhirnya, bayi itu dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget.

Karena kondisi terus memburuk, bayi itu pun kemudian RSI Garam Kalianget merekomendasikan agar bayi dirujuk ke RSUD dr Mohammad Zis Sampang. Dalam perjalanan menuju Sampang itu kemudian meninggal dunia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/05/134943778/bupati-sumenep-bentuk-tim-khusus-selidiki-kematian-bayi-usai-diambil-sampel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke