Salin Artikel

Kebakaran Melanda Ruangan Sekolah Dasar di Kota Malang, Kegiatan Belajar Tak Terganggu

MALANG, KOMPAS.com - Kebakaran melanda ruang sekolah di SD Plus Al Kautsar, Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa (8/8/2023) sekitar pukul 05.22 WIB. Diduga, penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik.

Setelah kejadian kebakaran tersebut, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal. Sebab, letak ruang yang terbakar jauh dari ruang kelas.

"Pembelajaran murid-murid berjalan seperti biasa, tidak terganggu sama sekali. Yang terbakar adalah ruang tengah di salah satu gedung C tata usaha. Alhamdulillah, tidak merembet ke ruangan lain. Itu terpisah agak jauh, dalam satu area tetapi ruang kelas ada gedung A dan B, sedangkan yang gedung C itu hanya ruang administrasi saja," kata Humas Yayasan Pelita Hidayah yang menaungi SD Plus Al Kautsar, Safiudin, Selasa.

Sedangkan untuk dampak dari kebakaran tersebut, sejumlah dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terbakar.

"Tetapi mungkin file-file kumpulan RPP ada yang hilang. Sementara file guru-guru ada di gedung A dan B," katanya.

Saat ini, pihak sekolah bergotong-royong melakukan pembersihan pada area lokasi kebakaran. Sedangkan untuk urusan administrasi, pihak sekolah telah menyiapkan tempat lainnya.

"Administrasi juga sudah kami siapkan tempatnya, apabila ada wali murid yang memiliki urusan administrasi," katanya.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Agoes Soebekti mengatakan, empat kendaraan pemadam dengan delapan personel dibantu beberapa relawan dikerahkan dalam proses pemadaman api. Pihaknya menerima laporan adanya kebakaran tersebut pada pukul 05.30 WIB.

Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Luas area yang terdampak kebakaran sekitar 60 meter persegi.

"Sesampainya di lokasi pada pukul 05.44 WIB, kondisi api sudah membesar, dan tim pemadam memadamkan titik api di area lantai satu dan dua, supaya kobaran api tidak merambat ke bangunan lainnya," kata Agoes, Selasa (8/8/2023).

"Selanjutnya petugas melakukan proses pembasahan dan pendinginan, untuk memastikan tidak ada titik api yang muncul kembali," katanya.

Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di lokasi.

"Informasi yang kami dapat dari saksi pihak sekolah, bahwa api berasal dari korsleting listrik di sekitar komputer kantor. Korsleting itu menimbulkan percikan api yang merembet ke bahan-bahan mudah terbakar dan api langsung membesar," katanya.

Kapolsek Blimbing, Kompol Danang Yudanto mengatakan, kebakaran terjadi saat kondisi sekolah masih sepi atau hanya ada beberapa pegawai yang sudah datang.

Kepulan asap pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan yang berada di area gedung C. Atau, tepatnya berada di ruang tata usaha dari beberapa unit komputer.

Tidak lama kemudian, kepulan asap berubah menjadi kobaran api. Petugas kebersihan berteriak minta tolong kepada petugas keamanan sekolah.

"Petugas keamanan sekolah ikut berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, tapi api tidak padam-padam. Kemudian, pihak sekolah menghubungi petugas damkar," katanya.

Kerugian materi akibat kebakaran tersebut ditaksir lebih dari Rp 50 juta. Sedangkan penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik. Hal itu berdasarkan dari hasil asesmen di lokasi bersama tim Inafis Polresta Malang Kota dibantu anggota Polsek Blimbing.

"Kobaran api membesar dan membakar beberapa unit komputer yang berada di ruang tata usaha, sebagian ruangan lantai satu, dan beberapa dokumen," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/08/135452978/kebakaran-melanda-ruangan-sekolah-dasar-di-kota-malang-kegiatan-belajar-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke