Salin Artikel

KSP Sebut PMI Asal Banyuwangi yang Disiksa di Myanmar Sudah Dievakuasi ke Thailand

Yohanes datang untuk meminta langsung keterangan dari pihak keluarga korban.

"Kami ingin tahu seperti apa alurnya, kejadian mulai awal berangkat sampai di sana bagaimana," kata Joko kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Joko mengatakan, saat ini para korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tersebut sudah berada di shelter Thailand.

"Mereka sudah aman. Berhasil dievakuasi oleh pemerintah pusat dari Myanmar ke Thailand," ungkap Joko.

Menurut Joko, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Bangkok saat ini sudah bergerak. Pihaknya meminta kepada semua pihak untuk menghormati proses hukum yang ada di sana.

"Kita harus hormati proses di Thailand itu," terang Joko.

Sementara itu, untuk mengantisipasi hal yang sama agar tidak terulang mengenai kasus TPPO itu, pemerintah saat ini tengah melakukan investigasi.

"Untuk langkah-langkah antisipasi dan mitigasi, kemarin Pak Jokowi dengan Pak Mahfud sudah menyampaikan," ujar Joko.

Salah satunya dengan kerja sama dan koordinasi antar lembaga lintas sektoral, seperti Mabes Polri dan Imigrasi.

"Iya, kita lakukan langkah itu," katanya.

Dalam kunjungannya ke rumah keluarga korban, Tenaga Ahli Utama KSP itu didampingi oleh Koordinator Migran Care Banyuwangi Edi Sujiman dan perangkat Desa Wonosobo.

"Kita upayakan yang terbaik," ujar Edi Sujiman.

Sekretaris Desa Wonosobo Rudi Siliworo Putro bersyukur atas atensi pemerintah pusat yang sudah diberikan kepada warganya itu.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Presiden Jokowi, dan seluruh pihak yang turut membantu warga kami. Semoga menjadi amal kebaikan bersama," terang Rudi.

Dua video tersebut diunggah oleh sebuah akun media sosial TikTok dengan nama @andre_aries atau andreasrichardo8 pada Senin (22/5/2023).

Video tersebut mendapat ribuan komentar dari netizen dengan berbagai tanggapan. Tak terkecuali menyebar di berbagai WhatsApp Grup warga Banyuwangi.

Dalam video pertama, pemuda tersebut mengaku bernama Ahmad Sugiantoro (21). Dia mengaku ditipu oleh agen perusahan yang memberangkatkannya.

Ahmad dipekerjakan di perbatasan antara Myanmar dan Thailand. Pemuda tersebut juga mengaku mengalami penyiksaan secara tidak manusiawi dan mendapat intimidasi.

Atas tindakan yang telah ia dapatkan, pemuda tersebut meminta bantuan kepada Presiden Jokowi untuk segera dipulangkan.

"Pak perkenalkan nama saya Ahmad Sugiantoro asal dari Banyuwangi. Saya disini ditipu oleh agen saya pak. Dipekerjakan diperbatasan antara Mynmar dan Thailand. Saya meminta tolong kepada Bapak Jokowi yang terhormat. Saya disini disiksa secara tidak manusiawi dan diintimidasi. Tolong saya pak supaya segera dipulangkan," ucap Ahmad Sugiantoro dalam video.

Sedangkan dalam video kedua, pemuda tersebut mengaku bernama Muhammad Nur Ilyas (22). Narasi yang diucapkan oleh pemuda itu tak jauh berbeda dengan video yang pertama.

Dia juga meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo karena mendapat penyiksaan yang tidak manusiawi di tempatnya bekerja.

"Nama saya Muhammad Nur Ilyas, saya dari Banyuwangi. Saya disini minta tolong kepada Bapak Jokowi yang terhormat. Saya disiksa secara tidak manusiawi dan diintimidasi. Tolong saya ya, Pak," demikian kata Ilyas.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kedua korban yang masih satu kampung itu berangkat ke Myanmar pada Oktober 2022. Mereka naik pesawat melalui Bandara Internasional Banyuwangi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/07/144349978/ksp-sebut-pmi-asal-banyuwangi-yang-disiksa-di-myanmar-sudah-dievakuasi-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke