Salin Artikel

Kebakaran Landa Pasar Arjosari Pacitan, Delapan Kios Ludes

PACITAN, KOMPAS.com - Delapan kios di pasar tradisional Arjosari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, hangus terbakar, , Minggu (28/05/05).

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Diduga, kebakatan dipicu akibat hubungan arus pendek listrik.

Delapan kios yang hangus terbakar tersebut adalah sebagian besar penjual aneka kebutuhan pokok.

Ketika kebakaran terjadi, kios dalam keadaan kosong, dan seluruh dagangan habis ikut terbakar.

"Ada delapan kios yang terbakar, sebagian besar kios sembako, serta kios pedagamg lain," jelas Kapolres Pacitan, AKBP Wildan Albert melalui pesan suara dari lokasi kejadian, Minggu (28/05/2023).

Dijelaskan, api pertama terlihat dari kios milik paling ujung yang menjual sembako sekitar pukul 17.30 WIB. Namun masih belum bisa dipastikan asal titik api, menunggu hasil pemyelidikan dari tim Labfor Polda Jatim.

"Dari keterangan petugas keamanan pasar, awal kebakaran dari kios paling ujung. Namun untuk kepastian, kita meninggu hasil penyelidikan," ujar Wildan.

Melihat kejadian tersebut, petugas pasar berupaya memberi tahu warga lain bahwa terjadi kebakaran.

Pada saat bersamaan, salah satu petugas keamanan menghubungi pemadam kebakaran Pacitan.

Sebelum tim kebakaran tiba, anggota TNI-Polri yang lebih awal tiba di lokasi bersama warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

Karena api cukup besar, upaya pemadaman yang dilakukan tidak membuahkan hasil.

Kebakaran yang terjaid di kios Pasar Arjosari tersebut membuat pemilik kios lainnya panik.

Mendengar pasar terjadi kebakaran, para pemilik kios datang ke lokasi, untuk menyelamatkan barang dagangan.

Para pemilik kios hilir mudik buru-buru menyelamatkan barang dagangan karena khawatir api merembet.

Sesaat terjadinya kebakaran tersebut, dua unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil pemasok air, tiba di lokasi.

Sekitar pukul 18.30 WIB, api bisa dipadamkan. Namun tim pemadam kebakaran Pacitan melakukan pendingainan hingga dipastikan tidak ada titik api.

Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat hubungan arus pendek listrik.

Karena barang dagangan mudah terbakar, api dengan cepat membesar dan menyambar kios lain yang bersebelahan.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, dan penyebab pasti, nanti kita tinggu hasil penyelidikan," terang Widan.

Guna mempermudah proses penyelidikan serta pendataan kios yang terbakar, sekitar lokasi dipasang pembatas garis polisi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/28/225444578/kebakaran-landa-pasar-arjosari-pacitan-delapan-kios-ludes

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com