Salin Artikel

Pilkades Serentak di Bangkalan Diundur karena Alasan Keamanan

Kepala Pelaksana Teknis (Plt) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Rudiyanto menjelaskan, mundurnya pelaksanaan Pilkades serentak gelombang kedua disebabkan karena petugas kepolisian juga bertugas mengamankan Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Diundur 7 hari dari jadwal awal, yang semula harusnya tanggal 3 Mei 2023, itu diubah dan dilaksanakan tanggal 10 Mei 2023. Hanya beberapa hari saja," papar Rudi kepada Kompas.com, Rabu (5/4/2023).

Pengamanan

Penetapan tersebut diundur berdasarkan usulan dari pihak Polres Bangkalan selaku bagian Tim Fasilitor Pemilihan Kepala Desa (TFPKD).

Mereka menyebutkan banyak anggotanya sedang bertugas untuk pengamanan Lebaran, serta berkaitan dengan terlalu dekatnya dengan hari buruh (May Day).

Dikhawatirkan pelaksanaan pemungutan suara Pilkades tahun ini tidak kondusif karena kurangnya personel pengamanan.

"Karena alasan itu menjadi pertimbangan kami, karena pengamanan Pilkades membutuhkan banyak personel. Jadi, untuk menjaga kondusifitas Pilkades kami tunda dulu, khawatir tidak memungkinkan, apabila dilaksanakan terlalu mepet, sehingga diputuskan diundur seminggu," ungkap dia.

Putusan itu sudah dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan (SK) Bupati Bangkalan Nomor: 100.3.3.2/86/kpts.433.013/2023, tentang perubahan atas Keputusan Bupati Bangkalan tentang jadwal pemungutan suara Pilkades yang ditangani langsung oleh Plt Bupati Bangkalan tertanggal 29 Maret 2023.

Kondisi fisik anggota

Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan ada beberapa pertimbangan pergeseran waktu pelaksanaan Pilkades itu.

"Kami minta hanya pergeseran waktu saja. Karena yang dibutuhkan untuk pengamanan Pilkades bukan hanya anggota Polres Bangkalan saja, tapi juga dari Brimob, Polda dan Polres setempat," papar Wiwit. 

Tak hanya itu, menurut Wiwit, kebugaran fisik anggota juga menjadi pertimbangan untuk melalukan pengamanan pesta demokrasi di tingkat desa.

Sebab, semua petugas akan diminta berjaga di setiap titik desa agar Pilkades berjalan sesuai harapan.

"Hanya itu saja alasannya, kami melihat fisik anggota kami yang harus diperhatikan dulu, agar semuanya bisa mengemban tugas dengan maksimal, output-nya yang kita inginkan lancar dan aman," pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/04/05/091643678/pilkades-serentak-di-bangkalan-diundur-karena-alasan-keamanan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com