Salin Artikel

Polisi Periksa 30 Saksi terkait Kasus Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

BLITAR, KOMPAS.com – Hingga hari ke-4 penyelidikan kasus perampokan di rumah dinas wali kota Blitar, Jawa Timur, tim penyelidik kepolisian telah memeriksa 30 orang saksi.

Tidak menutup kemungkinan, jumlah saksi yang diperiksa akan terus bertambah, termasuk pemeriksaan saksi-saksi yang sebelumnya telah diperiksa.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, tim gabungan bentukan Kepolisian Daerah Jawa Timur telah memeriksa 30 saksi dalam upaya mengungkap kasus perampokan di rumah dinas wali kota Blitar.

“Sampai hari ini kurang lebih 30 saksi kita periksa,” ujar Argo kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).

Argo membenarkan bahwa di antara saksi yang diperiksa adalah asisten rumah tangga, personel Satpol PP dan sejumlah pegawai di lingkungan Pemkot Blitar.

“Jadi tidak hanya lima orang saksi korban yang ada di TKP saat kejadian,” ujarnya merujuk pada Wali Kota Blitar Santoso, Feti Wulandari istri Santoso, dan tiga personel Satpol PP yang berjaga di rumah dinas.

Pada kesempatan itu, Argo membantah anggapan bahwa pihak kepolisian mengalami kesulitan dalam pengungkapan kasus yang menghebohkan tersebut.

Menurutnya, meski terdapat banyak rangkaian proses penyelidikan yang membutuhkan ketelitian, namun jalannya penyelidikan tetap bergerak positif.

Menurutnya, proses identifikasi terhadap terduga pelaku perampokan cukup rumit. Proses identifikasi itu harus melibatkan pengujian sampel DNA dan sidik jari terduga pelaku yang tertinggal di TKP. Selanjutnya, hasil uji sampel akan dicocokkan dengan individu-individu yang identik dengan data.

“Pencocokan ini tentunya bukan berdasarkan perkiraan tapi datanya harus valid. Sehingga kita tidak bisa menyimpulkan begitu saja walau kita tahu ke mana arahnya,” ujar Argo.

“Yang jelas tim bekerja secara profesional, tidak hanya perkiraan-perkiraan. Saya pastikan seluruhnya sedang bekerja keras,” tambahnya.

Karena itu, tim gabungan bentukan Polda Jatim juga mendapatkan bantuan teknis dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

“Itulah kenapa diambil alih Polda Jatim dan di-backup Bareskrim. Semua kerja keras untuk mengungkap kasus ini,” jelas Argo.

Seperti diberitakan sebelumnya, kawanan perampok menyatroni rumah dinas wali kota Blitar pada Senin (12/12/2022) dini hari. Setelah sempat melakukan penyekapan terhadap Wali Kota Santoso dan istri, Feti Wulandari, pelaku yang diperkirakan berjumlah 5 orang itu kabur dengan membawa uang tunai Rp 400 juta serta sejumlah barang berharga termasuk perhiasan milik Feti.

Kawanan perampok bahkan sempat melakukan penganiayaan terhadap Santoso saat berupaya menemukan uang tunai dan barang berharga miliknya.

Pihak kepolisian membentuk tim gabungan yang dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol Totok Suharyanto guna mengungkap pelaku.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/15/190606678/polisi-periksa-30-saksi-terkait-kasus-perampokan-di-rumah-dinas-wali-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke