Salin Artikel

Takmir Masjid di Banyuwangi Dilaporkan ke Polisi, Diduga Selewengkan Dana Hibah Rp 18 Miliar

Kelompok yang mengatasnamakan Masyarakat Sayang Masjid itu mengadu ke polisi atas dugaan ketidakberesan pengelolaan dana hibah yang dilakukan oleh pengurus masjid.

Penasehat Hukum Pengadu, Mulyono menjelaskan anggaran yang diduga diselewengkan adalah dana hibah dari APBD, sejak tahun 2005 hingga tahun 2011.

"Dari 2005 hingga 2011 laporannya tidak jelas. Sudah coba kami konfirmasi namun tidak direspons, sehingga kami menempuh upaya hukum," kata Mulyono, Jumat (23/9/2022).

Mulyono mengatakan, aduan itu telah disampaikan sejak 22 Agustus 2022 lalu.

"Yang kita adukan pengurus masjid Baiturahman. Pihak kami juga telah dimintai keterangan. Kehadiran kami, hari ini untuk mem-follow up sudah sejauh mana penanganannya," ungkapnya.

Sementara itu salah seorang warga yang ikut melapor, Hairman Dahlan menambahkan, penyelewengan dana hibah diduga terjadi saat era Bupati Banyuwangi masih dijabat oleh Abdullah Azwar Anas.

Dijelaskan, saat itu Bupati Anas membawa uang tunai dengan diwadahi kardus air mineral yang diberikan secara langsung ke pengurus masjid.

Jika ditotal, uang itu ditaksir mencapai Rp 400 juta. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membangun menara masjid.

"Tapi jangankan dibangun dicat saja tidak kok, makanya ini hanya salah satu contoh," kata Hairman Dahlan.


Bantahan pengelola

Sekretaris Masjid Baiturrahman Banyuwangi, Iwan Azis Siswanto mengklaim bahwa pengaduan itu tidak berdasar.

Iwan menegaskan, sejak 2005 pembangunan di Masjid Baiturrahman selalu dilaporkan sebagaimana mestinya. Saat itu anggaran pembangunan mencapai Rp 2 miliar bersumber dari APBD.

Selanjutnya anggaran tersebut dikelola panitia pengembangan masjid yang ditunjuk langsung oleh Bupati Anas kala itu.

"Sebagian besar panitia pembangunan dari Pemda Banyuwangi, ketua, wakil ketua, termasuk ketua seksi pembangunan dan tim teknisnya itu dari Dinas PU," kata Iwan.

Dijelaskan, sejak tahun 2005 hingga saat ini proses pembangunan selalu dilaporkan. Bahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga telah melakukan pemeriksaan.

"Itu semua sudah ada pelaporannya lengkap nota kuitansi. Semuanya kita laporkan. Bahkan dari BPKP itu sudah memeriksa, kita sampai ke Pemda Banyuwangi juga ada pemeriksaan terkait pembangunan ini," ungkapnya.

Mengenai pembangunan menara yang sempat disinggung, pihaknya menjelaskan menara masuk pembangunan tahap 4.

Selama ini pihak pengurus memang telah menandatangani kuitansi hibah untuk pembangunan menara. Akan tetapi, hingga saat ini dana yang dijanjikan Pemkab Banyuwangi itu tak kunjung cair.

"Waktu itu memang sudah persiapan pencairan, sudah tanda tangan kuitansi bermaterai, namun tidak cair. Waktu itu zamannya Bupati Anas," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya pun heran dan bertanya-tanya di bagian mana proses yang dinilai janggal. Pihaknya pun siap bila perkara itu dibawa ke ranah hukum.

"Titik mana yang dipersoalkan, ini kan dugaan, kita siap semua untuk yang mereka sangkakan," tutup Iwan.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarna Praja membenarkan adanya pengaduan dugaan korupsi anggaran Masjid Baiturrahman Banyuwangi.

"Benar ada. Saat ini kedua pihak masih kita coba panggil untuk dimintai klarifikasi," tandas Agus.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/23/155034078/takmir-masjid-di-banyuwangi-dilaporkan-ke-polisi-diduga-selewengkan-dana

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com